26 Desember, 2012 0 coment

Membantu anjing melahirkan

Pada umumnya anjing ras yang akan melahirkan apalagi yang baru pertama melahirkan memerlukan bantuan. Beda dengan anjing liar yang ada di hutan atau sekitar kita. Anjing ras sudah terbiasa hidup ketergantungan dari manusia sehingga insting alamnya berkurang atau hilang. Anjing menjadi tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah anaknya lahir. Ada anjing yang sehabis melahirkan membiarkan begitu saja anaknya yang masih terbungkus dengan plasenta. Kalau didiamkan terlalu lama, anak anjing tersebut akan mati karena tidak bisa bernafas.
Beda dengan anjing yang hidup liar, mereka masih memiliki insting alam. Biasanya menjelang kelahiran , anjing akan mencari tempat bersembunyi. Tempat yang paling ideal untuk anjing melahirkan adalah di bawah tanah. Anjing akan menggali tanah sampai dia bisa masuk dan bersembunyi. Anjing yang memiliki insting alam akan segera merobek plasenta anaknya , menjilati cairan ketuban sehingga anaknya kering, lalu menggigit tali pusat dan memakan ari-arinya.
Untuk lebih jelas melihat proses kelahiran dibawah ini :



Setelah bayi keluar segera angkat, pisahkan bayi tersebut supaya kita dengan mudah membersihkannya. Ingat, semua plasenta dan ari-ari harus dikeluarkan. Kalau putus, usahakan tarik dengan tissue atau kain supaya tidak licin. Ari-ari boleh diberi makan ke induknya.

 
Segera robek plasenta yang membungkus bayi, pegang bayi dengan benar karena cairan ketuban sangat licin. Gunakan kain handuk untuk mengeringkan cairan. Gosokkan handuk dari bagian punggung bayi supaya bayi dapat bernafas dan hangat. Jika bayi tersebut tidak bernafas segera ikuti petunjuk di foto berikut.




Gunakan alat seperti yang terlihat di gambar di atas , alat ini dapat anda beli di toko kamera gunanya untuk membersihkan debu. Masukan penyedot ke dalam rongga mulut dengan mengempiskan atau menekan bagian balon . Lalu lepas bagian balon supaya alat ini segera menghisap cairan yang ada dimulut. Ingat, jangan mengempiskan alat ini didalam rongga mulut atau hidung karena akan meniup atau mendorong cairan masuk lebih dalam. Setelah cairan tersedot, segera mengembang kempiskan alat ini supaya cairan yang tersedot bisa keluar. Ulangi langkah ini berulang kali sampai cairan ketuban hilang.



Sedot juga cairan yang ada di hidung.



Setelah bayi anjing bernafas dan menangis (tangisan yang keras menandakan bayi anjing tsb sehat) segera ikat dengan benang nilon atau benang jahit operasi. Jangan menggunakan benag jahit baju karena bisa menyayat . Ikat tali pusat sekitar 0,5 cm dari pangkal lalu gunting tali pusat sekitar 0,5 cm- 1 cm dari ikatan benang.



Tali pusat setelah di ikat dan dipotong (maaf kualitas gambar kurang baik)



Setelah selesai urusan tali pusat, gosok terus bagian punggung bayi anjing dengan handuk. Kalau perlu gunakan tissue untuk mengeringkan cairan yang masih ada di badan. Tempelkan badan bayi di telinga anda , coba dengar apakah nafasnya bersih. Kalau masih terdengar suara cairan seperti orang pilek segera ulangi penyedotan seperti diatas.
Kalau sudah beres, segera berikan madu sedikit saja (kira-kira 1 tetes kecil) supaya bayi anjing mempunyai tenaga dan naluri menghisap. Segera menetekan bayi tersebut kepada induknya. Beberapa saat setelah induk anjing menyusui bayinya biasanya akan segera terjadi kontraksi lagi. Pindahkan bayi anjing ketempat yang aman selama induknya kontraksi karena akan membahayakan bayi anjing (terinjak dan ketendang oleh induknya).
20 Desember, 2012 0 coment

Deretan Kontrak "Tergila" di Sepakbola Masih Kalah oleh Raikkonen

Menjadi pemain kelas dunia memang enak. Bukan hanya popularitas yang datang, tapi juga segepok uang ikut menghampiri. Jika tidak percaya lihatlah kontrak yang dimiliki tiga megabintang: Samuel Eto'o, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
 
Samuel Eto'o

Samuel Etoo

Eto'o saat ini adalah pemain sepakbola yang memiliki bayaran terbesar di dunia. Pemain 31 tahun itu dibayar USD 28,5 juta (sekitar Rp274 miliar) per tahun oleh Anzhi Makhachkala.

Kontrak pria asal Kamerun itu memiliki durasi selama 3 tahun (2011–2014). Ini artinya, Eto'o menambah pundi-pundinya sebesar USD 85,5 juta (setara Rp824 miliar) selama berkarier di Liga Premier Rusia.
Jika diambil rata-rata, maka setiap kali membela Anzhi, Eto'o akan mendapatkan bayaran sebesar USD 427 ribu (setara Rp4,1 miliar).

Lionel Messi

Lionel Messi

Kontrak gila lainnya dimiliki Messi. Pemain asal Argentina itu telah resmi memperpanjang kontraknya di Barcelona sampai 2018. Di kontrak barunya, Messi akan menerima gaji sebesar USD 27,7 juta per tahun atau setara dengan Rp267 miliar. Dia adalah pemain kedua yang memiliki kontrak terbesar di dunia setelah Eto'o.

Kontrak baru Messi itu berlaku selama enam tahun (2012-2018). Artinya, pemain 25 tahun itu akan menerima bayaran sebesar USD 166,6 juta (Rp1,6 triliun) selama masa pengabdiannya di Camp Nou.

Demi menjaga pemain terbaiknya, Barca juga langsung memasang "strategi". Mereka mematok harga USD 342 juta atau sekitar Rp3,2 triliun bagi yang ingin membeli Messi. Harga ini mungkin membuat para peminat Messi seperti Manchester City, Chelsea dan Paris Saint-Germain geleng-geleng kepala.

Cristiano Ronaldo

Cristiano Ronaldo

Di urutan ketiga ada bintang sensasional asal Portugal, Cristiano Ronaldo. Pemain Real Madrid itu dibayar USD 17 juta (sekitar Rp163 miliar) per tahun.
Kontrak tersebut berlaku selama 10 tahun (2008–2017), yang berarti pemain berjuluk CR7 itu memiliki pendapatan sebesar USD 170 juta (setara Rp1,63 triliun) selama berkarier di Madrid.

Jika diambil rata-rata, maka Ronaldo menerima bayaran sebesar USD 400 ribu (setara Rp3,8 miliar) setiap kali tampil di lapangan.

Masih Kalah dari F1

Sepakbola selama ini identik sebagai olahraga paling populer di dunia. Namun, bicara pendapatan atletnya, ternyata nilai kontrak yang dimiliki Eto'o, Messi maupun Ronaldo belum ada apa-apanya dengan yang dimiliki dua juara dunia Formula 1, Kimi Raikkonen dan Michael Schumacher.

Kimi Raikkonen (kiri) dan Michael Schumacher

Raikkonen merupakan atlet dengan nilai kontrak terbesar sepanjang sejarah olahraga. Juara dunia F1 2007 itu pernah dibayar Ferrari sebesar USD 51 juta (Rp491 miliar) untuk jangka waktu 12 bulan. Ketika itu ia dikontrak selama 3 musim (2007–2009). Ia menerima bayaran USD 2,9 juta (Rp27,9 miliar) setiap kali turun ke sirkuit.

Lalu Schumacher juga tak kalah gilanya. Ia pernah dibayar Ferrari USD 31 juta (Rp298 miliar) selama setahun. Juara dunia F1 tujuh kali itu dikontrak Kuda Jingkrak selama empat musim (1996–1999) dan menerima bayaran total USD 124 juta (Rp 1,19 triliun) selama masa kerjanya. (ibk)

Kontrak terbesar di dunia sepakbola:
 
1 Samuel Eto'o (Anzhi Makhachkala) USD 28,5 juta per tahun
2 Lionel Messi (Barcelona) USD 27,7 juta per tahun
3 Cristiano Ronaldo (Real Madrid) USD 17 juta per tahun
Kontrak terbesar dalam sejarah olahraga:
1 Kimi Raikkonen (F1/Ferrari) USD 51 juta per tahun
2 Michael Schumacher (F1/Ferrari) USD 31 juta per tahun
3 Samuel Eto'o (Sepakbola/Anzhi Makhachkala) USD 28,5 juta per tahun
4 Lionel Messi (Sepakbola/Barcelona) USD 27,7 juta per tahun
5 Alex Rodriguez (Baseball/New York Yankees) USD 27,5 juta per tahun
6 Alex Rodriguez (Baseball/Texas Rangers) USD 25,2 juta per tahun
7 Ryan Howard (Baseball/Philadelphia Phillies) USD 25 juta per tahun
8 Albert Pujols (Baseball/Los Angeles Angels of Anaheim) USD 24 juta per tahun
9 Cliff Lee (Baseball/Philadelphia Phillies) USD 24 juta per tahun
10 Prince Fielder (Baseball/Detroit Tigers) USD 23,7 juta per tahun
11 Joe Mauer (Baseball/Minnesota Twins) USD 23 juta per tahun
12 CC Sabathia (Baseball/New York Yankees) USD 23 juta per tahun
13 Johan Santana (Baseball/New York Mets) USD 22,9 juta per tahun
14 Joey Votto (Baseball/Cincinnati Reds) USD 22,5 juta per tahun
15 Mark Teixeira (Baseball/New York Yankees) USD 22,5 juta per tahun
17 Adrián González (Baseball/Boston Red Sox) USD 22 juta per tahun
18 Kevin Garnett (Baseball/Minnesota Timberwolves) USD 21 juta per tahun
19 Rashard Lewis (Baseball/Orlando Magic) USD 21 juta per tahun
20 Carl Crawford (Baseball/Boston Red Sox) USD 20,2 juta per tahun
11 Desember, 2012 0 coment

Iron Maiden > Sebuah Perjalanan yang sangat panjang......


Steve Harris
“Up The Irons” adalah sebuah slogan salut untuk band heavy metal terbesar sepanjang sejarah, Iron Maiden, dari para penggemarnya di seluruh dunia. Sama seperti slogan “Get the led out!” untuk band Led Zeppelin. Kalimat The Irons sendiri sejatinya mengacu ke kesebelasan West Ham United. Dan memang, bassist dari Iron Maiden –Steve Harris– merupakan penggemar dan sempat mendaftar sebagai pemain muda sekolah sepakbola kesebelasan tersebut pada pertengahan tahun 70an. Dia pernah menjadi pemain sepakbola amatir yang bertalenta dan sering membuat gambar atau tulisan klub tersebut di bass gitarnya, dan dia menyatakan bahwa ambisi pertamanya sebelum bermusik adalah ingin menjadi pemain sepak bola profesional. Belakangan Iron Maiden sering mencantumkan slogan “Up the Irons” didisc liner notes, serta beberapa t-shirt official mereka. Akhirnya, penggemar Iron Maiden terlanjur mengetahui frase itu sebagai salam pembuka dan penutup kepada sesama penggemar band ini.
Iron Maiden adalah band heavy metal asal dari Inggris, tepatnya dari Leyton di London Timur, yang terbentuk pada tahun 1975. Iron Maiden dikoordinatori oleh pendiri band ini, yang juga sekaligus pemain bass dan penulis lagu, Steve Harris. Sejak awal mula berdirinya sampai dengan saat ini, band ini telah merilis secara total keseluruhan tigapuluh lima album: empat belas album studio, sembilan album live, empat EP, dan delapan kompilasi.
Dave Murray
Sebagai pionir dari New Wave of British Heavy Metal, Iron Maiden mendulang kesuksesan sepanjang era 80an dan setelah beberapa kali perubahan susunan personil, meraih sejumlah penghargaan platinum dan emas. Itu termasuk album The Number of the Beast di tahun 1982, Piece of Mind di tahun 1983, Powerslave di tahun 1986, album live Live After Death di tahun 1985, Somewhere Im Time di tahun 1986, dan Seventh Son of a Seventh Son di tahun 1988. Album terakhir mereka, A Matter of Life and Death, rilis di tahun 2006 dan mencapai nomor urut sembilan di Billboard 200 dan nomor empat di UK. Album itu memperoleh sertifikasi emas di UK. A Matter of Life and Death juga salah satu dari beberapa album music rock yang mendapatkan sertifikasi platinum di India.
Sebagai salah satu dari band heavy metal tersukses hingga saat ini, Iron Maiden telah menjual lebih dari 100 juta rekaman di seluruh dunia, termasuk 75 juta album melalui label EMI Records. Iron Maiden memenangkan Ivon Novello Awards sebagai pencapaian internasional di tahun 2002, dan juga didaftarkan pada “Hollywood Rock Walk”–sebuah “Hall of Fame” yang dibuat sebagai penghormatan kepada lebih dari 170 musisi dan artis, termasuk Black Sabbath, Aerosmith, Judas Priest atas pengaruh mereka pada sejarah industri musik– di Sunset Boulevard, Los Angeles, California pada tur mereka di Amerika tahun 2005. Band-band yang mempengaruhi music mereka termasuk di dalamnya: Black Sabbath, Led Zeppelin, The Who, Thin Lizzy, UFO, Deep Purple, Queen, Uriah Heep, dan Wishbone Ash. Sampai dengan Oktober 2009, Iron Maiden telah tampil di 2000 pertunjukan live di sepanjang karir mereka yang mengagumkan.
1. Tahun-Tahun Awal (1975–1978)
Iron Maiden dibentuk pada Natal tahun 1975,oleh bassis Steve Harris, tidak lama setelah ia meninggalkan band sebelumnya, Smiler. Harris memberikan bandnya nama dari apa yang ia dapat dalam film The Man in the Iron Mask adaptasi novel “The Vicomte de Bragelonne “, karya Alexander Dumas, yang ia tonton pada saat itu—yakni seperangkat alat penyiksaan dari abad 18, yang dalam bahasa Inggris disebut dengan nama iron maiden.
Paul Di'Anno
Steve Harris dan Dave Murray (gitaris) tercatat sebagai personil Iron Maiden yang paling lama berada di dalam band. Vokalis paling pertama mereka, Paul Day, dipecat karena dianggap kurang energi dan stamina di panggung. Kemudian posisinya digantikan oleh Dennis Wilcock, seorang penggemar berat band Kiss yang menggunakan api, make-up, dan darah palsu dalam setiap pertunjukan. Teman Wilcock, Dave Murray, diajak bergabung untuk menggantikan gitaris mereka yang frustrasi, Dave Sullivan dan Terry Rance—yang menyebabkan Harris membubarkan bandnya untuk sementara waktu pada tahun 1976, meski akhirnya band itu segera terbentuk kembali setelah Dave Murray masuk sebagai gitaris tunggal. Iron Maiden merekrut gitaris lainnya pada tahun 1977, Bob Sawyer—yang menyebabkan sebuah keretakan di antara Murray dan Wilcock—mendorong Harris untuk memecat Murray dan Sawyer. Sebuah gig (acara musik) kecil di Bridgehouse pada November 1977, dengan susunan personil sementara—Tony Moore pada keyboard, Terry Wapram pada gitar, dan Barry Purkis pada drum, disusul oleh keputusan Harris untuk memecat seluruh personilnya. Dave Murray kemudian ditarik kembali, dan dengan merekrut Doug Sampson sebagai drummer mereka.
2. Mulai Terkenal (1978-1981)
Sebuah audisi vokalis yang mereka adakan di pub Red Lion di Leytonstone menjadi sebuah kesempatan bagi mereka menemukan Paul Di’Anno. Steve Harris menyatakan, “Ada semacam kualitas unik pada suara Paul, sesuatu yang memilukan, atau apapun kamu ingin menyebut itu. Yang jelas itu yang membuat musik kami memiliki bentuk yang hebat.”
Dennis Stratton
Dari tahun 1977 sampai tahun 1978, Murray adalah pemain gitar tunggal di band Iron Maiden, sampai Paul Cairns bergabung pada tahun 1979. Tapi tak lama sebelum band masuk ke studio rekaman, Cairns meninggalkan band. Beberapa gitaris keluar dan masuk silih berganti untuk menggantikan posisinya, sampai akhirnya band menemukan Dennis Stratton. Sebenarnya pada saat itu Dave Murray ingin menarik teman masa kecilnya, Adrian Smith, tapi Smith sedang sibuk dengan bandnya sendiri, Urchin. Drumer Doug Sampson juga digantikan oleh Clive Burr (yang dibawa masuk oleh Dennis Stratton). Pada Desember 1979, Iron Maiden tiba pada sebuah kesepakatan dengan perusahaan rekaman major, EMI.
Album pertama Iron Maiden yang rilis tahun 1980, Iron Maiden, menempati nomor empat di tangga lagu UK Albums pada pekan pertama album itu rilis, dan dengan itu Iron Maiden menjadi salah satu yang memimpin pergerakan New Wave of British Heavy Metal. Dalam track tambahan, album tersebut meliputi lagu-lagu awal mereka yang banyak disukai seperti “Running Free”, “Transylvania”, “Phantom of the Opera”, dan “Sanctuary”—yang mana tidak dirilis dalam versi UK, tapi rilisan U.S. dan rilisan ulang. Iron Maiden main dalam tur yang saat itu sangat terkenal di UK, Metal For Muthas Tour dan Europe 80. Mereka juga menjadi band pembuka Kiss di dalam tur Eropa Kiss tahun 1980, Unmasked Tour. Iron Maiden juga menyokong Judas Priest dalam beberapa kali. Setelah ikut tur Kiss, Dennis Stratton dipecat dari band karena alas an kreativitas dan tidak cocok secara personal. Stratton digantikan oleh Adrian Smith pada Oktober 1980.
Clive Burr
Tahun 1981, Maiden merilis album kedua mereka, yang diberi judul Killers. Album ini banyak berisi lagu-lagu yang sebenarnya ditulis untuk album pertama mereka, tapi tidak jadi karena sudah terlalu banyak. Dengan lagu-lagu yang sudah matang dan dimainkan sepanjang tur, Maiden hanya menambahkan dua track lagi untuk album kedua mereka: “Prodigal Son” dan “Murders in the Rue Morgue” (yang mana judul itu diambil dari cerita pendek Edgar Allan Poe).
3. Sukses (1981-1986)
Pada tahun 1981, Paul Di’Anno mulai menunjukkan kebiasaan self-destructive, dengan mulai menggunakan obat-obatan, meski Di’Anno sendiri tidak mengakuinya. Penampilannya mulai menjadi parah justru pada saat band ini mulai mencapai keberhasilan yang besar di Amerika. Pada akhir tahun 1981, Iron Maiden memecat Di Ano dan mencari vokalis baru.
Adrian Smith
Bruce Dickinson, dari band Samson, terpilih oleh Iron Maiden sebagai vokalis baru pada September 1981 dan segera bergabung dengan band tak lama kemudian. Dia langsung ikut dengan Iron Maiden pada tur-tur kecil. Untuk mengantisipasi album berikutnya, Iron Maiden memainkan lagu-lagu seperti “Children of the Damned”, “Run to the Hills”, “22 Acacia Avenue” dan “The Prisoner” pada pertunjukan mereka itu, untuk memperkenalkan sound baru yang akan mereka kerjakan kepada penggemar.
Debut Dickinson dengan Iron Maiden pada tahun 1982 adalah The Number of the Beast, album yang membawa Maiden pertama kalinya ke tangga lagu #1 di di UK Albums dan juga menjadi Top Ten di banyak Negara. Untuk kedua kalinya Iron Maiden melaksanakan tur, mengunjungi Amerika, Kanada, Jepang, Australia, UK, dan Jerman. Tour mereka di Amerika menjadi sebuah kontroversi ketika Iron Maiden diklaim sebagai Satanik oleh situasi politik Amerika yang saat itu konservatif, karena judul album mereka. Grup aktivis Kristen menghancurkan rekaman Maiden (bersama dengan itu juga Ozzy Osbourne) sebagai protes terhadap band.

Bruce Dickinson
Dickinson pada saat itu masih memiliki keterikatan kontrak dengan pihak manajemen Samson, dan tidak diijinkan untuk menambahkan namanya pada daftar penulis lagu band lain manapun. Bagaimana pun juga, ia masih bisa menyokong Iron Maiden dengan kreativitasnya pada banyak lagu. Dalam sebuah wawancana di Guitar Legends, dia mengklain bahwa dirinya berkontribusi pada tema lagu “Children of the Damned”, “The Prisoner”, dan “Run to the Hills” secara keseluruhan.
Pada Desember 1982, drummer Clive Burr mengakhiri hubungan kerjanya dengan Iron Maiden karena permasalahan personal dan juga permasalahan dengan jadwal tur. Ia digantikan oleh Nicko McBrain, yang sebelumnya dari band Perancis, Trust. Segera sesudahnya, pada tahun 1983, Iron Maiden merilis album Piece of Mind, yang mencapai #3 pada tangga lagu UK, dan pertama kalinya berada di tangga lagu Amerika Utara, dengan menempati urutan tangga lagu ke 70 di Billboard 200. Piece of Mind sukses dengan single “Flight of Icarus” dan “The Trooper”.
5. Gejolak (1989-1994)
Pada tahun 1989, setelah tur bersama Iron Maiden, gitaris mereka Adrian Smith merilis album solo dengan bandnya ASAP, yang berjudul Silver and Gold. Dalam waktu rehat ini, vokalis mereka Bruce Dickinson mulai mengerjakan album solo dengan Janick Gers, gitaris Gillan (band Ian Gillan, Deep Purple), merilis album Tattooed Millionaire pada tahun 1990.
Nicko McBrain
Segera sesudahnya, Iron Maiden berkumpul kembali untuk mengerjakan album baru, tapi ternyata Adrian Smith memilih untuk meninggalkan band karena kekurangan antusiasme. Janick Gers lah yang akhirnya dipilih untuk menggantikan Smith dan menjadi anggota baru Maiden pertama kalinya lagi setelah 7 tahun Iron Maiden tidak pernah ada pergantian susunan personil. Album No Prayer for the Dying, terilis pada Oktober 1990.
Iron Maiden pertama kalinya memperoleh urutan pertama di UK Singles Chart untuk single “Bring Your Daughter… to the Slaughter”, yang direkam oleh Dickinson untuk soundtrack film A Nightmare on Elm Street 5: The Dream Child. Single untuk lagu itu dirilis pada 24 Desember 1990, dan untuk pertama kalinya menjadi single yang dirilis dalam beberapa format berbeda dengan B-sides yang berbeda-beda. Single itu tercatat sebagai single yang tercepat mencapai nomor satu dan yang tercepat hilang lagi dari tangga lagu dalam beberapa pekan.
Dickinson tampil solo dalam turnya di tahun 1991 sebelum ia kembali ke studio untuk mengerjakan album Fear of the Dark bersama Maiden. Rilis di tahun 1992, album tersebut tercatat sebagai album pertama Maiden yang direkam ke dalam format CD, dan memiliki beberapa lgu yang menjadi favorit penggemarnya, seperti “Fear of The Dark” dan “Afraid to Shoot Strangers”. Album ini mempersembahkan lagu “Wasting Love”, salah satu lagu Iron Maiden yang lebih soft, dan single kedua mereka “Be Quick or Be Dead”. Album ini juga mempersembahkan lagu-lagu dimana Gers ikut menulisnya, dan tidak ada kolaborasi sama sekali antara Harris dan Dickinson dalam lagu-lagu di album tersebut. Tur dunia yang besar mengikuti perilisan album itu, termasuk penampilan pertama mereka di Amerika Latin (setelah konser tunggal pertama mereka, World Slavery Tour), dan menjadi band utama di “Festival Monster of Rock” di tujuh Negara Eropa. Penampilan kedua Iron Maiden di Donington Park pada saat itu, mengumpulkan sedikitnya 80.000 pengunjung festival, menjadi pangkal dari rilisan album dan video Live at Donington.

Janick Gers
Pada tahun 1993, Bruce Dickinson meninggalkan Iron Maiden untuk mengejar solo karirnya lebih jauh. Bagaimanapun juga, Dickinson setuju untuk selalu diingat bersama bandnya dengan mengadakan tur perpisahan dan dua album live (yang belakangan dirilis dalam sau paket). Yang pertama, A Real Live One, berisi lagu-lagu dari tahun 1986-1992, dan dirilis Maret 1983. Dan yang kedua, A Real Dead One, berisi lagu-lagu dari tahun 1975-1984, dan dirilis setelah Dickinson meninggalkan Iron Maiden. Ia main dalam pertunjukan perpisahan bersama Iron Maiden pada 28 Agustus 1993. Pertunjukan itu difilmkan, disiarkan oleh BBC, dan dirilis dalam video dengan nama Raising Hell.
6. Era Blaze (1994-1999)
Pada tahun 1994, Iron Maiden mengaudisi ratusan vokalis, dari yang terkenal sampai yang tidak terkenal, sampai akhirnya memilih Blaze Bayley, mantan vokalis band Wolfsbane. Bayley memiliki karakter vocal yang berbeda dengan Bruce Dickinson, yang akhirnya mendapatkan penerimaan yang lebih beragam.
Setelah dua tahun vakum (dan tiga tahun wakum tanpa memiliki rekaman baru) Iron Maiden kembali di tahun 1995. Merilis The X Factor, Iron Maiden memperoleh pencapaian terendah mereka di urutan tangga lagu UK sejak tahun 1981, hanya mencapai urutan 8. Penulis lagu mereka, Steve Harris, sedang mengalami masalah personal dengan pernikahannya pada saat itu, dan para penggemar serta kritikus merasakan nada di album itu sebagai releksi dari hal itu.
Blaze Bayley
Di dalam album tersebut terdapat lagu yang berdurasi 11 menit, ”Sign of the Cross”, lagu Iron Maiden terpanjang sejak yang sebelumnya “Rime of the Ancient Mariner”. Juga terdapat lagu “Man on the Edge”, yang berdasarkan pada film Falling Down, dan “Lord of the Flies”, yang berdasar pada novel yang berjudul sama. Iron Maiden melakukan tur pada tahun 1995 dan 1996, sebelum akhirnya beristrahat dan merilis album The Best mereka, The Best of the Beast, kompilasi pertama Iron Maiden yang berisi satu single baru, “Virus”.
Iron Maiden kembali ke studio untuk mengerjakan Virtual XI, yang kemudian dirilis pada tahun 1998. Album itu mtercatat sebagai album dengan penjualan terendah, gagal mencapai jumlah penjualan satu juta kopi untuk yang pertama kalinya dalam sejarah Iron Maiden.
7. Reuni (1999-2005)
Februari 1999, Bayley meninggalkan Iron Maiden dengan kedua pihak (Bayley dan Iron Maiden) sama-sama mengijinkannya. Pada waktu yang sama, Iron Maiden mengejutkan penggemar mereka ketika mengumumkan bahwa Bruce Dickinson dan gitaris Adrian Smith kembali ke band, dengan Janick Gers tetap di dalamnya. Iron Maiden jadi memiliki tiga gitaris dan reuni yang sukses besar, The Ed Hunter Tour. Tur ini juga didukung oleh perilisan Ed Hunter, sebuah permainan komputer, yang diambil dari nama maskot Iron Maiden, Eddie.
Reunion
Perilisan album studio Iron Maiden yang pertama kalinya setelah Bruce Dickinson dan Adrian Smith kembali, adalah sebuah album tahun 2000, Brave New World. Melanjutkan album yang tematik dengan “The Wicker Man”—berdasar pada film Inggris tahun 1973 dengan judul yang sama, dan “Brave New World”, judul yang diambil dari Novel Aldous Huxley.
Tur dunia yang mereka lakukan setelah rilisnya album itu, berisi 100 tanggal dan berpuncak pada 19 Januari 2001 di Rock in Rio festival Brazil, dimana Iron Maiden tampil di depan sekitar 250.000 orang. Penampilan itu direkam dan dirilis dalam CD dan DVD pada Maret 2000 dengan judul Rock in Rio.
Menyusul tur ‘Give Me Ed… ‘til I’m Dead Tour’ di musim panas 2003 (tiga bulan tur menyeberangi Eropa dan Amerika dengan 56 gig dengan jumlah penonton melebihi 1 juta orang, termasuk menjadi band utama di ‘Rock am Ring’ dan ‘Rock im Park’ dengan penonton mencapai 120.000; dan tampil di premier ‘Download Festival’, di depan 50.000 penggemar), Iron Maiden merilis Dance of Death. Album studio ke-tigabelas ini sukses di pasaran. Beberapa kritikur juga merasa bahwa album ini menyamai usaha mereka di Piece of Mind dan The Number of the Beast, termasuk dengan lebih gelapnya imej Iron Maiden di album ini jika dibandingkan dengan di album reuni mereka. Seperti biasanya, pengaruh sejarah dan buku bacaan berlanjut—“Montsegur” menceritakan tentang benteng sekte Katarisme yang tumbang pada tahun 1244, dan “Paschendale” bertalian dengan perang yang nyata sepanjang Perang Dunia ke-1. Tur pendukung penjualan album ini, yang dinamai Dance of Death World Tour, adalah sebuah tonggak sejarah yang lain bagi Iron Maiden, dimana mereka tampil di hadapan lebih dari 750.000 orang selama 50 tanggal pertunjukan dalam 4 bulan, 2003-2004. Itu termasuk terjual habisnya tiket-tiket di Amerika Selatan, Jepang, Eropa, dan Amerika Utara.
Penampilan mereka di Westfalenhalle – Dortmund, Jerman, yang juga merupakan bagian dari tur pendukung album Dance of Death, direkam dan dirilis pada Agustus 2005 sebagai album live dan DVD, berjudul Death on the Road.
Pada tahun 2005, Iron Maiden mengumumkan sebuah tur untuk memperingati 25 tahun band ini sejak rilisan album pertama, Iron Maiden, dan 30 tahun band ini berdiri. Tur ini juga dalam rangka mendongkrak angka penjualan DVD mereka yang berjudul The Early Days dan sepanjang tur tersebut mereka hanya memainkan material dari empat album pertama mereka. Sebagai bagian dari perayaan early days mereka, The Number of The Beast dirilis ulang dan menempati peringkat ke 3 di tangga lagu UK Chart. The Early Days Tour meliputi konser di banyak stadium dan festival, termasuk juga penampilan bersejarah mereka di Ullevi Stadium di Swedia, dimana Maiden tampil di hadapan 60.000 penggemarnya. Konser ini juga disiarkan dalam televise satelit di seluruh Eropa kepada 60 juta penonton.
8. A Matter of Life And Death (2005-awal 2007)
Pada musim semi 2006, Iron Maiden merilis A Matter of Life and Death. Yang mana album ini bukanlah album-konsep, dengan perang dan agama adalah tema yang diulang-ulang dalam lirik-liriknya, sejelas yang tergambar di sampul albumnya. Tur yang sukses mengikuti perilisan album tersebut, yang mana mereka memainkan semua lagu dari album baru itu; meski respon penggemar terhadap hal ini beragam.
Iron Maiden merekam sebuah live session di Abbey Road Studios untuk DVD Live from Abbey Road pada Desember 2006. Penampilan mereka itu ditayangkan dalam sebuah episode satu sesi dengan Natasha Bedingfield dan Gipsy Kings pada Maret 2007 di Channel 4 (UK) dan Juni 2007 di Suncance Channel (USA).
November 2006, Iron Maiden dan manager mereka Rod Smallwood mengumumkan bahwa mereka akan mengakhiri hubungan kerja mereka dengan Sanctuary Music yang telah terjalin selama 27 tahun, dan memulai sebuah hubungan company baru yang diberi nama Phantom Music Management. Tidak ada perubahan signifikan yang terjadi.
Bruce Dickinson
Bagian kedua dari tur “A Matter of Life and Death”, yang dijuluki “A Matter of the Beast” untuk merayakan 25 tahun usia album The Number of the Beast, meliputi penampilan mereka di beberapa festival besar di dunia. Iron Maiden mengumumkan berancana untuk memainkan lima lagu dari A Matter of Life and Death dan lima dari The Number of the Beast sebagai bagian dari tema tur. Tapi kenyataannya mereka hanya memainkan empat lagu dari The Number of the Beast. Mereka main di Timur Tengah untuk pertama kalinya para acara Dubai Desert Rock Festival pada tahun 2007, di hadapan 20.000 penggemar. Mereka tampil pertama kalinya tampil di India, Bangalore, di depan 45.000 orang di Bangalore Palace Grounds. Pertama kalinya band heavy metal besar tampil di sana itu menjadi tonggak sejarah untuk India.
9. Tahun-Tahun Belakangan Ini (akhir 2007-sekarang)
5 September 2007, Iron Maiden mengumumkan “Somewhere Back in Time World Tour. Setlist tur mereka terdiri dari kesuksesan mereka di era 80an, dengan menekankan pada era Powerslave untuk disain dan set panggung. Tur itu dimulai dari Mumbai, India, pada Februari 2008; dimana Iron Maiden main di hadapan hampir 30.000 orang. Bagian pertama dari tur terdiri dari 24 konser di 21 kota, keliling lebih dari 50.000 mil dengan pesawat pribadi “Ed Force One”. Mereka main untuk pertama kalinya di Costa Rica dan Kolombia, dan juga pertama kalinya lagi di Australia sejak terakhir kali mereka main di sana tahun 1992.
Pesawat Pribadi
Tgl. 12 Mei, Iron Maiden merilis album kompilasi baru yang berjudul Somewhere Back in Time. Itu meliputi lagu-lagu dari album pertama sampai debut mereka di tahun 1988, Seventh Son of a Seventh Son, juga termasuk beberapa versi live dari Live After Death. Dengan konser tunggal di Twickenham Stadium, UK, tur ini menjadi yang pertama dalam sejarah Stadium tersebut dipergunakan untuk pertunjukan band. Bagian terakhir dari tur, berlangsung dari Februari dan Maret 2009, dimana Iron Maiden untuk pertama kalinya tampil di Peru dan Ekuador, dan pertama kalinya mereka datang kembali ke New Zealand setelah 16 tahun. Iron Maiden juga tampil untuk yang ketiga kalinya jarak waktu 2 tahun di India—di Festival Rock in India 2009, dengan penonton 20.000 orang. Tur ini berakhir di Florida pada tanggal 2 April.
20 Januari 2009, Iron Maiden mengumumkan bahwa mereka akan merilis sebuah film dokumenter di sinema-sinema pada tanggal 21 April, berjudul Iron Maiden: Flight 666. Sebuah film yang direkam pada bagian pertama tur “Somewhere Back in Time” mereka, dari Februari sampai Maret 2008. Flight 666 diproduseri oleh Banger Productions dan dirilis oleh Universal Music Group di Amerika, dan oleh EMI records untuk di kegara-negara lainnya.
Pada wawancara dengan Rock Radio dalam rangka mempromosikan Flight 666, Nicko McBrain mengatakan bahwa Iron Maiden sudah membooking studio untuk rekaman pada awal 2010, dan akan ada tur lagi di akhir tahun tersebut, atau tahun depannya (2011
0 coment

Dream Theater Biography


Dream Theater adalah salah satu grup progressive metal paling terkemuka di dunia saat ini. Didirikan oleh Mike Portnoy, John Petrucci dan John Myung, mereka telah merilis delapan album studio, empat rekaman live dan satu album pendek (EP). Album pertama mereka, When Dream And Day Unite direkam dengan Charlie Dominici sebagai vokalis dan Kevin Moore sebagai pemain keyboards. Dominici berusia jauh lebih tua daripada anggota lainnya dan ingin memainkan musik yang lain, sehingga ia kemudian keluar dari grup. Mereka kemudian mencari pengganti yang ideal selama 2 tahun sampai akhirnya bertemu dengan James LaBrie, vokalis dari Kanada melalui audisi.
Bersama LaBrie mereka merekam Images And Words yang melambungkan nama mereka ke jajaran internasional dengan hit "Pull Me Under" dan "Another Day". Awake adalah album terakhir mereka dengan Moore yang kemudian digantikan oleh Derek Sherinian untuk album Falling Into Infinity. Pada akhirnya Sherinian juga digantikan oleh Jordan Rudess dan formasi ini masih bertahan sampai hari ini. Mereka telah meluncurkan album konsep Metropolis 2: Scenes From A Memory dan album ganda Six Degrees Of Inner Turbulence. Pada tahun 2003 mereka memutuskan untuk merekam album non-konsep Train Of Thought yang sangat dipengaruhi oleh grup thrash metal seperti Metallica.
Album terbaru mereka yang berjudul Octavarium dikeluarkan pada tanggal 7 Juni 2005 dan selain merupakan album studio kedelapan juga mengandung delapan lagu.
Setelah Dream Theater meluncurkan album Live mereka dalam memperingati 20 tahun Dream Theater terbentuk yang berjudul Score yang direkam pada tanggal 1 April 2006 di Radio City Music Hall,US. Mereka kembali bersiap meluncurkan album ke sembilan mereka dengan membawa bendera label record baru yaitu RoadRunner Records, mereka telah merampungkan album Systematic Chaos yang berisi 8 lagu dan akan diluncurkan pada tanggal 5 Juni 2007 di US.

Sejarah Dream Theater

Dream Theater dibentuk pada bulan September 1985, ketika gitaris John Petrucci dan bassis John Myung memutuskan untuk membentuk sebuah band untuk mengisi waktu luang mereka ketika bersekolah di Berklee College of Music di Boston. Mereka lalu bertemu seorang pemain drum, Mike Portnoy, di salah satu ruang latihan di Berklee, dan setelah dua hari negosiasi, mereka berhasil mengajak Mike Portnoy untuk bergabung. Setelah itu, mereka bertiga ingin mengisi dua tempat kosong di band tersebut, dan Petrucci bertanya kepada teman band, Kevin Moore, untuk menjadi pemain keyboard. Dia setuju, dan ketika Chris Collins diajak untuk menjadi vokalis, band tersebut sudah komplit.
Dengan lima anggota, mereka memutuskan untuk menamai band tersebut dengan nama Majesty. Menurut dokumentasi DVD Score, mereka berlima sedang mengantri tiket untuk konser Rush di Berklee Performance Center ketika mendengarkan Rush dengan boom box. Portnoy lalu berkata bahwa akhiran dari lagu tersebut (Bastille Day) terdengar sangat "majestic". Pada saat itulah mereka memutuskan Majesty adalah nama yang bagus untuk sebuah band, dan tetap bagus sampai sekarang.
Pada saat - saat tersebut, Portnoy, Petrucci dan Myung masih berkutat dengan kuliah mereka, juga dengan kerja paruh waktu dan mengajar. Jadwal mereka menjadi kiat ketat sehingga mereka harus memutuskan antara mengejar karir di bidang musik atau mengakhiri band Majesty. Namun akhirnya Majesty menang dan mereka bertiga keluar dari Berklee untuk berkonsentrasi di karir musik. Petrucci mengomentari tentang hal ini di dokumentasi DVD Score, berkata bahwa saat tersebut sangat susah untuk meminta kepada orang tuanya untuk pergi ke sekolah musik. Dan lebih susah lagi untuk menyakinkan orang tuanya agar ia boleh keluar dari sekolah.
Moore juga akhirnya keluar dari sekolahnya, SUNY Fredonia, untuk berkonsentrasi dengan band tersebut.Sedangkan nama Dream Theater dipakai oleh mereka sebagai nama yang beru ketika mereka sedang melakukan pertunjukan,terdapat nama band asal Las Vegas yang sama dengan nama band mereka yaitu majesty,dan band asal Las Vegas ini telah lebih dulu menggunakan nama Majesty dan telah dipatenkan dan kemudian atas saran dari ayah Mike Portnoy ayahnya mengusulkan menggunakan nama Dream Theater,nama ini diambil dari nama sebuah gedung pertunjukan Monterey, California,kemudian mereka menyetujui untuk mengganti nama dengan nama Dream Theater sampai sekarang ini.Setalah mengganti nama band mereka,kemudian mereka juga mengganti logo band mereka yang sekarang dikenal sebagai majesty logo, majesty logo ini dibuat oleh Charlie domichi vokalis pertama meraka yang diambil dari simbol Mary Queen of Scots,dan di modifikasi oleh charlie sehingga terbentuklah majesty logo seperti sekarang ini,dan majesty logo ini pertama kali digunakan dalam album pertama mereka yaitu When Dream And Day Unite,dan majesty logo ini merupakan sebuah artwork pertama mereka dalam album tersebut,dan logo majesty ini pertama kali digunakan oleh Mike Portnoy dan Charlie Dominichi sebagai tato di lengan mereka.
 
Karakteristik penulisan lagu

Beberapa teknik penulisan lagu yang unik telah dilakukan oleh Dream Theater, yang kebanyakan terjadi di masa - masa sekarang, ketika mereka bisa bereksperimen dengan label rekaman mereka sendiri.
Dimulai dengan Train of Thought, Dream Theater sudah memulai memasukkan elemen - elemen kecil dan tersembunyi di musik mereka, dan memuat elemen tersebut kepada peminat yang lebih fanatik. Karakteristik yang paling terkenal (yang biasa disebut "nugget") tersembunyi di "In the Name of God", yang merupakan sandi morse dari "eat my ass and balls" (makan pantatku dan penisku), yang merupakan kata - kata terkenal dari Mike Portnoy. Sejak saat itu, banyak peminat - peminat Dream Theater mulai berusaha menemukan hal - hal kecil yang biasanya tidak menarik bagi peminat biasa.
Beberapa dari teknik mereka yang terkenal termasuk:
• Suara dari fonograf di akhiran dari "Finally Free" di album Scenes from a Memory adalah suara yang sama di awalan "The Glass Prison" di album berikutnya, Six Degrees of Inner Turbulence. Dan akhiran kunci terakhir di "As I Am" sama dengan kunci yang digunakan di album selanjutnya, Train of Thought. Juga, not piano yang dimainkan di akhiran "In the Name of God" di 'Train of Thought adalah not yang sama dengan pembukaan "The Root of All Evil" di album berikutnya, Octavarium.
• Tiga bagian dari "The Glass Prison" di Six Degrees of Inner Turbulence, dua bagian dari "This Dying Soul" di Train of Thought dan dua bagian dari "The Root of All Evil" di Octavarium menunjukkan tujuh poin pertama dari dua belas poin - poin di program Alcoholics Anonymous oleh Bill Wilson, yang mana program itu diikuti oleh Mike Portnoy. Ia juga berkata bahwa ia akan membuat lagu - lagu lain yang memuat lima program lainnya, yang akan ditujukan untuk Wilson
• Dream Theater kadang menggunakan teknik penulisan lagu dimana bagian - bagian dari sebuah lagu dikembangkan tiap kali mereka dimainkan. Contohnya, lagu "6:00" dari Awake. Setelah awalan lagu, mereka hampir memainkan chorus, tapi mengulang lagu tersebut dari awalan lagi (di menit 1:33). Dan ketika chorus sudah seharusnya dimainkan pada saat berikutnya, mereka mengulang lagi dari awalan, di menit 2:11. Teknik ini bisa juga ditemukan di "Peruvian Skies", "Blind Faith" dan "Endless Sacrifice"
• Penggunaan notasi yang berulang - ulang juga digunakan, yang sudah dikenal dari lagu - lagu Charles Ives, contohnya:
o Tema lagu "Wait for Sleep" muncul di "Learning to Live" (menit 8:11) dan juga muncul dua kali di "Just Let Me Breath" (menit 3:39 dan 5:21)
o Tema lagu "Learning to Live" muncul di "Another Day" (menit 2:53)
o Tema lagu "Space-Dye Vest" digunakan beberapa kali di album Awake.
o Tema pembukaan dari "Erotomania" digunakan di "Voices" di Awake (menit 4:51).
o Satu dari melodi - melodi di "Metropolis Pt 1 (The Miracle and the Sleeper)" diulang di chorus kedua di "Home" dari Metropolis Pt 2 (Scenes From A Memory), dengan cuma pengubahan satu kata. Beberapa lirik dari "Metropolis Pt 1" just digunakan di "Home". Pada dasarnya, keseluruhan album "Scenes From A Memory" penuh dengan musikal/lirikal/konseptual variasi dari elemen - elemen musikal dari "Metropolis Pt 1" dan "The Dance of Eternity" sebenarnya dibangun dari variasi - variasi elemen musik di lagu - lagu dalam album tersebut.
o Bagian - baguan dari tiap lagu di album "Octavarium" telah digunakan di bagian kelima dari lagu berjudul sama, "Octavarium".
• Six Degrees of Inner Turbulence, studio album ke enam mereka, memuat enam lagu dan mempunyai karakter - karakter angka enam di judul - judul lagunya. Train of Thought, studio album ke tujuh mereka, memuat tujuh lagu. Octavarium, studio album ke delapan mereka memuat delapan lagu dan judul albumnya diambil dari kata octo, yang merupakan kata Latin yang berarti delapan, berarti satu oktaf dari istilah musik, yang mana merupakan jarak dari satu not ke not lain adalah delapan not di tangga nada diatonik. Judul lagi dari CD ini adalah 24 menit, kelipatan dari 8. Halaman depan albumnya juga memuat karakter - karakter yang berhubungan dengan 5 dan 8. Contohnya, satu set dari kotak - kotak putih dan kotak - kotak hitam, mempunyai arti satu oktaf dari piano.
• Lagu "Octavarium" dulunya ingin diakhiri dengan seruling yang bergema serupa dengan awalan lagu tersebut. Namun diganti dengan not piano yang sama dari awalan album Octavarium. Mike Portnoy telah mengatakan bahwa seri awalan - akhiran album akan berhenti disini, karena album ke sembilan mendatang tidak akan diawali dengan akhiran "Octavarium"
• Analisis detil tentang "nugget" di "Octavarium" (disebut oleh Mike Portnoy sebagai "sebuah nugget raksasa") telah dipublikasikan di sebuah situs independen.
• Systematic Chaos Album ini di release per-5 Juni 2007 dengan 2 model design sampulnya.
Yang reguler bergambar interchange jalan tol dengan warna hijau pucat kekuning-kuningan sementara yang special edition bergambar traffic light yang digantung diatas kawat berduri dengan background warna oranye kehitaman.
album ini tetap berpegang pada progressive dengan corak baladda yang di mix dengan epic-metal alla metallica. Lirik pada album ini agakberbeda dengan album2 terdahulu, disini DT menghadirkan beberapa lirik tentang fantasi mereka, tetapi lirik tentang personal tetap mereka pertahankan.
Current Members:
James LaBrie / vocals, percussion (1991 - present)
John Petrucci / guitars, vocals (1986 - present)
John Myung / bass, chapman stick (1986 - present)
Jordan Rudess / keyboards (1999 - present)

Previous Members:
Mike Portnoy / drums, percussion, vocals (1986 - 2010)
Derek Sherinian / keyboards (1995 - 1999)
Kevin Moore / keyboards (1986 - 1995)
Charlie Dominici / vocals (1987 - 1990)
0 coment

Suicide Silence

Suicide Silence adalah band Amerika Serikat bergenre Extreme Metal/Deathcore berasal dari kota Riverside, California. Band ini terdiri dari Mitch Lucker »» Vokalis, Chris Garza dan  Mark Heylmun »» Gitaris, Alex Lopez »» Drumer, dan Daniel Kenny »» Bassist. Di bentuk pada tahun 2002, mereka telah merilis tiga album studio, satu EP dan tujuh musik video. Mereka telah mendulang banyak pujian dan review yang menguntungkan karir mereka, bahkan selama tahun 2009 mereka di anugrahi Golden God Award dari majalah Revolver untuk “Best New Talent”
Pada saat di bentuk tahun 2002, Suicide Silence hanyalah proyek sampingan bagi sebagian besar anggotanya waktu itu. Band ini tampil di show lokal dengan formasi waktu itu adalah Chris Garzadan Rick Ash sebagai gitaris, Mike Bodkins sebagai pembetot Bass, Josh Goddard sebagai penggebuk drum serta dua vokalis Mitch Lucker dan Tanner Womack. Tidak begitu lama setelah penampilan pertama mereka, Womack di pecat dari band dan mereka merilis demo pertama mereka tahun berikutnya. Mereka merilis demo kedua pada tahun 2004. Seiring berjalannya waktu, para anggota band ini mulai serius dengan band mereka dan tidak menganggap sebagai proyek sampingan lagi. Bahkan mereka berniat merilis demo ketiga dan terakhir pada tahun 2006 yang setelah itu merilis sebuah EP yang berjudul Suicide Silence EP yang di rilis melalui perusahaan rekaman Third Degree Records dan kemudian di rilis ulang di Inggris melalui label Inggris Deep End Records. Drumer Josh Goddard hengkang dari band dan di gantikan posisi nya oleh  Alex Lopezyang merupakan mantan gitaris dari band Blacheart Eulogy dan The Funeral Pyre sebelum dia bergabung dengan band ini.
Dua tahun kemudian mereka teken kontrak dengan Century Media dan merilis debut full length album pertama mereka The Cleansing. Album ini di Mix oleh Tue Madsen, di produseri oleh John Travis dan artwork nya oleh Dave McKean. Album ini menembus posisi nomor 94 di Billborad 200, terjual 7250 kopi pada minggu pertama rilisnya. Penjualan pada minggu itu di gabung kan dengan penjualan lain menjadikan The Cleansing album debut yang terjual paling banyak sepanjang sejarahCentury Media. Dengan kesuksesan debut album mereka ini, Suicide Silence mendapat bagian untuk tampil di Mayhem Festival yang di langsungkan pada musim panas 2008. Kemudian, mereka melakukan tur bersama Parkway Drive dan Bury Your Dead setelah mengalami tur yang sukses sepanjang Amerika dengan band yang sama. Suicide Silence ikut tur ke Australia bersama Parkway Drive, A Day To Remember, dan The Acacia Strain pada pertengahan tahun 2008 dan selama masa itu mereka juga ikut tampil di Sweat Fest. Pada titik ini mereka telah merengkuh para fans di seluruh dunia. Dan ketika pulang kembali ke kampung halaman setelah menyelesaikan tur yang melelahkan, mereka merilis single cover yang berjudul Green Monster.
Segera setelah tampil di Mayhem Festival  pada pertengahan musim panas 2008, di profil mySpace mereka di tulis bahwa mereka akan menulis album baru. Yang sekaligus manjadi hal yang di pastikan untuk muncul nya album full mereka yang kedua. Pada tanggal 26 Juni 2008, Mitch Luckermuncul di Headbangers Ball blog podcast. Dalam wawancaranya, dia mengatakan bahwa album ini akan di rekam melalui trek, sebagai kebalikan dari rekaman Live, seperti The Cleansing. Dia juga mengatakan “Album ini akan menyingkirkan The Cleansing“. Seorang produser bernama Machine di pilih band ini untuk menjadi produser album ini. Judul album ini di ungkapkan adalah No Time To Bleed.
Suicide Silence mulai merekam No Time To Bleed pada bulan Februari dengan di produseri olehMachinei dan engineering oleh Will Putney. Selama tur Music As A Weapon dan Cleansing The Nationmereka mulai menampilkan lagu-lagu dari album No Time To Bleed, Your Creations, Lifted dan Wake Up. Berbulan- bulan sebelum di rilis nya album ini. Pada bulan April mereka menerima Golden God Award dari Revolver untuk “MOst Innovative Band” dan tampil di show award tersebut. Suicide Silence termasuk band yang tampil di tur Pedal To The MEtal pada tahun 2009, bersama band-band lain seperti Mudvayne, Statid-X, Bury Your DeadDope dan Black Label Society. Pada tahun yang sama mereka menerima Golden God Award mereka yang kedua.
Suicide Silence merilis No Time To Bleed pada tanggal 30 Juni 2009, melalui Century Media. Album ini mencapai puncak pada urutan ke 32 di Billboard 200, terjual 14 ribu kopi pada minggu pertama di Amerika serikat saja. Trek pembuka dari album ini Wake Up di rilis sebagai download digital, hanya EP termasuk lagu asli, penampilan Live lagu ini dan sebuah Remix yang di tangani oleh Shawn Crahan dari band Slipknot. Sebuah video musik juga di bikin untuk lagu ini dan tampil perdana diFearnet.
Pada tahun 2011 Suicide Silence mulai melakukan persiapan untuk album ketiga mereka di Big Bear, California dengan seorang produser yang di pilih oleh band ini Steve Evetts. Selama bulan Maret, mereka tampil di dua festival, California’s Metal Fest dan seminggu kemudian di Nevada’s Extreme Thing, dan pada penampilan di dua festival ini mereka memberikan onfirmasi bahwa album ketiga ini akan di beri judul The Black Crown. Ketika di tanya oleh Kerrang! Lucker mengungkapkan bahwa tema lirik di album ini lebih kearah pengalaman pribadi seperti yang di album No Time To Bleed dari pada tema anti agama yang di angkat di album The CleansingLucker menerangkan “Saya masih memiliki kepercayaan dan pandangan yang sama, namun saya lebih terbuka untuk hal lain. Pada titik ini di kehidupan saya, Saya tidak melihat kebaikan dari membuat orang membenci Anda atas apa yang Anda ucapkan, Album ini untuk semua orang.
Even lain di harapkan pada musim panas, mereka termasuk formasi dari band-band yang akan tampil di acara ulang tahun ke empat Mayhem Festival lagi-lagi tampil di panggung extreme bersama grup metal lain seperti Machine Head, Triviumdan All Shall PerishSelama bulan Juli dan Agustus 2011. The Black Crown terjual 14.400 Keping pada minggu awal rilisnya di Amerika saja dan tembus di nomor 28 chart Billboard 200.
Suicide Silence mengusung aliran extreme Metal yang lebih di kenal dengan Deathcore, merupakan fusion dari Death Metal dan Metalcore. Mereka membawakan style ini karena dasar dari genre extreme metal lainnya seperti Black Metal, Grindcore dan Mathcore. Unsur Mathcore ini bisa di lihat dari perubahan kecepatan yang sering dan pewaktuan yang kompleks. Vokal nya Mitch Lucker pun berubah-ubah dari Death Growl dan High-Pitched Screamed Vocals yang di pakai di Black Metal. Drum nya pun sangat cepat, yang jelas terpengaruh dari Grindcore. Anggota band ini mengakui bahwa pengaruh musik mereka datang dari band-band seperti Meshuggah, Sepultura, Cannibal Corpse, Suffocation, Necrophagist, Nile, Slipknot, Deftones dan Korn.
10 Desember, 2012 0 coment

Wanita Senang Dicium Disini!

Wanita Senang Dicium Disini!
Kemungkinan besar Anda tidak menggunakan salah satu alat terbaik dalam kegiatan seksual Anda secara maksimal. Senjata rahasia ini adalah mulut Anda.. Kita tidak hanya berbicara tentang Seks oral di sini, meskipun Anda harus memberikan kesenangan oral pada rutin dasar jika Anda ingin menjadi kekasih yang baik, dan kita akan membahas bukan hanya ciuman di mulut dalam artikel ini. Anda harus menguasai trik untuk menciumnya di tempat lain.

Mulut Anda dapat diterapkan pada berbagai bagian lain dari tubuhnya dengan mencium, menjilat, menggigit, dan menghisap. Dimana pun Anda menyentuhnya dengan tangan Anda kemungkinan besar akan merasa lebih baik jika dirangsang oleh mulut yang hangat dan basah.. Ketika mencium Wanita, ada beberapa tempat favorit mereka yang jelas mereka sukai, dan yang mungkin Anda abaikan.

Telinga
Telinga adalah daerah pada tubuh yang sering diabaikan - yang bisa menjadi tempat kesenangan intens untuknya dan menggunakan mulut Anda adalah cara terbaik untuk merangsang mereka. Secara lembut, gigitlah daun telinganya dan memutarkan lidah Anda di sekitar lubang telinganya akan membuat bagian tubuhnya yang lain merasa terangsang. Namun Anda juga harus mencoba secara ringan menyikat bibir Anda ke telinganya, yang akan membangkitkan bulu-bulu halus di sana, yang bisa menciptakan gelombang kesenangan, seperti rasa kesemutan.

Belakang Leher
Salah satu cara termudah dan paling dapat diandalkan untuk membuat dia senang adalah menempatkan mulut Anda di bagian belakang lehernya. Ini bekerja baik terutama jika Anda sedang memberinya kejutan. Ketika dia berada  di wastafel, mencuci piring atau bekerja pada komputer, dekati dia diam-diam dari belakang, sapu rambutnya dari belakang lehernya dan cium dia di sana. Dia akan segera melupakan tugasnya dan ingin melakukan sesuatu yang lebih dengan Anda.

Wajah
Ada beberapa tempat yang lebih pribadi daripada mencium seorang Wanita di wajahnya.  Tapi sebuah ciuman yang hangat dan ringan bisa Anda lakukan di pipi, kening, bahkan hidung dan matanya yang sedang tertutup. Tapi jangan menjilat ataupun  menggiggit wajahnya. Ini benar-benar tidak seksi. Wajahnya harus diperlakukan dengan penuh rasa hormat dan lembut.

Tulang selangka
Sementara dia masih berpakaian, salah satu tempat paling intim yang dapat Anda cium adalah sepanjang tulang selangkanya. Selangka seorang Wanita tiu seksi dan mulut Anda akan membuatnya berpikir bahwa mulut Anda adalah bagian pribadi untuk tubuhnya. Jadi mulailah mencium di sana sebelum Anda pindah ke tempat-tempat yang tidak dapat Anda capai sementara dia masih berpakaian lengkap.

Pinggul
Pinggulnya lebih sensitif daripada yang Anda sangka. Bisa jadi karena mereka begitu dekat dengan pusat kenikmatan fisiknya. Apapun alasannya, mencium, menjilat, dan menggigit pinggulnya akan mengirimkan arus kenikmatan ke jari-jari kakinya dan sampai bagian atas kepalanya. Jangan mengabaikan tempat ini. Dia meniginginkan mulut Anda disana.

Payudara
Menempatkan mulut Anda pada payudaranya akan menjadi sangat seksi, tapi jika Anda salah, Anda bisa membuatnya illfeel. Mencium, menjilat dan mengisap dianjurkan dan bahkan menggigit lembut bisa diterima - asalkan Anda ingat untuk tidak membuatnya sakit. Payudaranya adalah bagian yang sensitif, jadi jangan lupa bahwa Anda harus memperlakukan mereka secara tepat, kecuali dia adalah tipe hardcore, Anda perlu mengisap dengan tenaga yang lebih. Payudaranya seharusnya tidak memar ketika Anda selesai dengan mereka. Juga, ingat bahwa puting bukan hanya bagian yang membutuhkan perhatian. Gunakan mulut Anda ke seluruh payudaranya untuk efek maksimal.

Daerah “terlarang”
Tidak peduli di mana mulut Anda berakhir, itu mungkin akan membuatnya merasa nyaman. Namun, ada beberapa bagian tubuh pada pasangan Anda dimana Anda harus selalu meminta izin terlebh dahulu untuk menciumnya, termasuk kakinya dan klitorisnya. Beberapa Wanita tidak suka mulut Anda berkeliaran di daerah yang mereka anggap tidak pantas, jadi Anda perlu bertanya padanya sebelum Anda “berjelajah” di sana. Anda perlu tahu bagian mana yang dia suka dan tidak.

ADers, Bukan hanya ciuman dengan bibir yang bisa menyenangkan, bukan?
 
;