seperti pada setiap pohon yang memiliki akar, maka segala konsep dan pemikiran kita juga memiliki akarnya. orang-orang menyebutnya dengan istilah latar belakang . seperti halnya pohon yang jika semakin besar tentu semakin membutuhkan akar yang menghujam dengan kuat di dalam tanah, sebuah konsep pemikiranpun seperti itu, jika semakin besar sebuah konsep pemikiran, semakin membutuhkan alasan yang kuat atas konsep itu. Sebaliknya, sebuah pohon akan tumbang bila tidak memiliki akar yang seimbang dengan besarnya pohon, maka sama halnya dengan sebuah konsep pemikiran yang akan segera runtuh bila tidak mempunyai latar belakang pemikiran yang kuat. logikanya sederhana ; kuatnya sebuah konsep adalah berbanding lurus dengan kuatnya latar belakang pemikiran konsep itu. sebab latar belakang sebuah konsep menggambarkan seberapa penting konsep itu. latar belakang sebuah konsep pemikiran menentukan layak tidaknya konsep itu untuk terus bertahan. maka kitapun menyaksikan begitu banyak konsep yang telah punah, setelah bertahun-tahun dijadikan patokan oleh manusia dalam melangkah. jika kita membuat sebuah pertanyaan ; mengapa konsep itu punah, jawabnya karena konsep tersebut tidak memiliki latar belakang yang kuat, karena itu iapun dieliminasi oleh waktu. biasanya konsep yang seperti ini bersifat parsial dan partikel-partikel pembangun konsep tersebut adalah partikel yang selalu berubah.
tapi kekuatan latar belakang dalam sebuah konsep, bukanlah satu-satunya penentu kekuatan sebuah konsep. latar belakang hanya memberikan kemampuan untuk diakui. dia tidak memberikan suplai untuk hidup dan berkembang.
maka seluruh konsep pemikiran klasik yang masih bertahan hingga sekarang adalah konsep pemikiran yang memiliki latar belakang pemikiran yang kuat dan sekaligus memiliki relevansinya hingga mampu melampaui beberapa era. sebut saja misalnya teori ekonomi klasiknya adam smith, yang walaupun banyak dikritik para ahli ekonomi di belakangnya namun toh teori tersebut masih digunakan oleh beberapa negara termasuk di negeri zamrud katulistiwa yang kita cintai ini. alasannya sederhana juga ; " teori ini masih relevan" begitu kata para ekonom kita.
maka ada dua hal yang memberikan suplay tenaga kepada sebuah konsep untuk tetap bertahan yaitu : alasannya dan relevansinya. sebuah konsep harus memiliki alasan yang kuat untuk diakui dan saat bersamaan pula harus relevansinya dengan realita masanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 coment:
Posting Komentar