26 Juli, 2012

Ikan Gurame Makannya apa??

Sesuai dengan usia pertumbuhan seekor gurami, pakan akan dibicarakan menurut usia seekor ikan. Dengan tidak mengenyampingkan unsur murah dan mudah.
Gurami baru menetas tidak perlu pakan. 
0-10 Hari tidak makan
Betul, tidak ada biaya yang dikeluarkan tatkala Gorami anda baru menetas lalu menunggu pertumbuhan ekor, kemudian mata dan bagian tubuh lainnya. Waktu yang diperlukan masa dari larva menjadi ikan mini imut ini sekitar 10-14 hari. Selama menunggu gurami menjadi besar, tugas peternak ikan adalah membuang permukaan air dari lemak, cangkang telur (sulit dilihat mata telanjang), telur yang tidak menetas. Petugas di Gajahsora membuang telur yang busuk yang berada di baskom penetasan dengan menggunakan rumput atau lidi yang ditekuk. Selama berada dalam waskom ataupun paso plastik, Kebutuhan hidupnya disubsidi oleh kantung telur yang memang bawaan lahir. Syaratnya dia harus tidur tertelentang dengan perut diatas. Lha kalau ada yang bilang ikan umur dua hari sudah harus diberi makan, maka saya garuk-garuk kepala, cara makannya bagaimana sebab mulutnya pun belum terbentuk sempurna. Tapi ada yang bilang sejak ikan mulai berenang, ia sudah mulai diperkenalkan pakannya sekalipun sebagian kantong telurnya sudah menipis.
10-14 HARI
Ukuran hari adalah patokan belaka, kalau anda melihat anak ikan sudah mengempis kantong telurnya, posisi badannya seperti merangkak dengan perut di bawah dan berenang kian kemari mencari umpan lezat itulah yang dicari, maka telah tiba saatnya untuk memberi pakan, ikan mulai dicemplungkan ke hapa (kelambu berbentuk plastik yang mengurung ikan agar tidak dimangsa oleh hama). Hapa ialah jaring plastik yang dipasang di kolam untuk memperkenalkan ikan dengan kehidupan sebetulnya. Bahan hapa dibuat sedemikian rupa sehingga plangton seperti moina (kutu air) bisa masuk, dan dilahap oleh anak gurami. Tapi usia 6 hari ikan saya sudah mulai diperkenalkan cacing rambut.
Untuk kebutuhan protein, bisa diberikan sejenis udang renik yang masih sederhana namanya “Moina”. Para ahli memperdebatkan antara Moina dan Daphina, tapi petani ikan enteng menyebut “kutu air” lantaran bentuknya yang kecil, transparan dengan kaki-kaki pengait persis kutu kepala. Tapi ini tidak ada hubungannya dengan Salep Cap Kaki Tiga.
Kutu air selalu tersedia di perairan, kalau anda menggunakan air ledeng di akuarium anda, kutu air terpaksa harus didatangkan. Tapi kebetulan ditempat kami lingkungannya mudah untuk mendapatkan kutu air. Supaya masa kutu mau berkumpul, lalu terkonsentrasi disuatu tempat, dia diimingi dengan kemerdekaan makan “tembelek” sepuasnya.
Untuk itu petani memberikan pupuk kandang basah yang dibungkus dalam karung goni dan ditaruh disudut-sudut kolam. Begitu terkena air, maka tembelek yang sudah busuk, menjadi lebih membusuk. Dan saat itulah udang renik “moina” jantan dan “moina-lisa” datang dan dimangsa oleh ikan kita.
Kalau anda mau menyaksikan munculnya kutu air, itu sekitar jam 06.30-08.30 dimana konsentrasi terbesar muncul ke permukaan membentuk koloni seperti kabut di air. Kutu air dipanen dengan menggunakan serokan yang terbuat dari kain yang halus, agar mereka tahan dibawa jauh, biasanya dimasukkan potongan es kedalam plastik sebelum diajak bepergian. Dengan memberikan kutu air, maka jika sisa pakan tidak menjadi busuk melainkan ikut berenang kesana kemari bersama ikan. Di Singapura, kotoran ternak dari beberapa peternakan di gelontor dalam suatu kolam raksasa, dimasukkan air yang mengandung bibit kutu air, lalu kolam kotoran dibiarkan beberapa hari agar kutu air bisa berkembang biak. Saat itu air kolam dipompakan kekolam lain yang didalamnya sudah ada perahu bermotor dengan jaring halus, bila perahu bermotor ini berjalan hilir mudik sambil menebarkan jaring, maka berkilo-kilo kutu air bisa dipanen.
Kutu Air juga bisa mengandung virus, sehingga harus diambil dari sumber yang layak dipercaya. Beberapa peternakan “elite” bahkan menggunakan sumber pakan pabrik yang namanya artemia, sejenis udang laut.
KUNING TELUR
Saya mengadopsi cara pemberian pakan dengan kuning telur ini menurut tutur tinutur dari para peternak ikan hias. Rebuslah sebuah telur bisa bebek, bisa ayam. Lalu ambil kuning telurnya seperduapuluh bagian. Letakkan potongan kuning telur tadi kesebuah kain. Lipat kain seperti membungkus sesuatu dan peras kain beserta telur didalamnya sehingga sebagian telur keluar disela jalinan kain. Gantung makanan ini dekat anak ikan. Gantilah pakan ini beberapa hari kemudian supaya tidak membusuk. (updated 29.1.01)
14 hari sampai 3 bulan. Makannya es-cacing dan cacing sutra
Kalau karena satu, dua tiga atau banyak hal ternyata tembelek ayam yang di kampung saya diberi nama pupuk “Rambo” sedang susah didapat, peternak menggunakan pupuk kandang kering yang baunya sedikit tidak menyengat namanya “postal”. Ujutnya adalah sisa pakan dari peternakan ayam buras yang sudah bercampur dedak, sekam, kotoran ayam, bulu ayam dan tidak lupa tanah liat. Postal ini ditebarkan di kolam yang nantinya akan mengundang kutu air dan “nyamuk kebun.”
Armada nyamuk inilah yang nantinya mengapung diatas kotoran ayam yang terapung karena sudah kering, lalu bertelur disela-sela kotoran. Telur akan berubah menjadi jentik jentik yang warnanya merah darah, ukurannya sebesar cacing (kurang dikit), sehingga orang menamakannya “cacing darah”. Entah mengapa para supplier pakan yang diimport dari Taiwan ini, menamakannya “cacing es”. Jual beli cacing es persis seperti orang jual es krim, para supplier menyediakan Freezer yang isinya cacing beku. Satu lempeng beratnya 1 ons, dan saat itulah pakan moina mulai ditinggalkan dan berganti cacing es.
Secara bertahap, ikan mulai diintrodusir pelet halus. Dengan kebaikan para Taiwaneese inilah para peternak ikan Gurami dalam akuarium bisa memulai usahanya.
CACING SUTRA-
Pakan hidup ini didapatkan di beberapa warung ikan hias, biasanya mereka di pasok oleh bocah-bocah yang menyerok cacing-cacing ini di got-got. Kelihatannya tidak ada hubungan antar jenis cacing ini dengan salah satu merek alat KaBe. Cacing sutra juga mempunyai potensi pembawa virus. Di Parung, beberapa orang mengais rejeki dengan berjualan cacing sutra atau cacing rambut ini. Kalau anda datang ke tempat penampungan pada pagi hari, jawabannya pasti “ntar zohor datang,” rupanya bisnis ini laku keras. Kalau burayak gurami anda ingin dipelihara di kolam batu atau akuarium, maka cacing hidup ini adalah alternatif untuk pakan burayak usia 6 hari. Apalagi sifat cacing ini hidup di air jernih, jadi tidak membusuk dan tidak kuatir overfeed.
Diatas 3 bulan pilih salah satu dibawah ini:
ULAT, RAYAP, TELOR SEMUT (kroto), SERANGGA
Variasi makanan ini sangat digemari oleh ikan Gurami. Laron, anjing tanah, jangkrik, belalang akan disantapnya tanpa bekas. Sementara rayap bisa dicari dibawah pohon yang lapuk, bambu lapuk.
SAYURAN BERDAUN LEMBUT
Meningkat dewasa, Gorami bisa diberikan daun kangkung (Ipomoea aquatica), genjer, daun pepaya (kurang suka), daun keladi ular, daun singkong (kurang suka), daun keladi senthe. Sebetulnya inilah menu utama Gurami sehingga berat biomas 100 kilo maka pakan yang dibutuhkannya perhari adalah 1 kilogram.
KELADI BAGONG – kalau keladi tikus lain lagi manfaatnya
Ada sejenis tanaman yang kami sendiri tidak tahu namanya. Tanaman ini terdiri dari tiga cabang, menjalar di pinggiran sungai, dan menyukai hidup dekat pohon tempat ia bisa melekatkan akarnya yang mirip SaweriGading. Karena daunnya terdiri 3 helai, maka para pere-reka memvisualisasikan dua helai diatas seperti telinga “celeng” dan satu helai lainnya seperti moncong celeng, maka jadilah daun ini sebagai keladi babi. Persoalan utama, penduduk negeri ini kalau mendengar sesuatu berbau B2, langsung sumbu pendeknya aktip. HARAM!, sekalipun cuma nama. Tapi apa mau dikata, memang namanya ya itu. Saya tidak bisa menggantinya dengan keladi Unta.
Tapi seperti manusia merekapun kadang bosan dengan menu yang sama. Sebaiknya berikan sampai Gurami kelihatan malas menyantapnya.
Cuma, ada juga keladi yang rada keluar “pakem” itu yang namanya “keladi tikus” sering dinamakan bira kecil, panta susu, ileus, ki babi, trenggiling mentik, gofu sepa. Saudara serumpun kita di Malaysia sebagai rodent tuber atau bahasa latinnya Typhonium flagelliforme. Keladi ini dipakai para herbalis untuk menyembuhkan kanker, atau mengobati koreng.
KECAMBAH
Gurami sangat doyan kepada kecambah kacang kedelai (tauge), kecambah padi. Pemberian ini dimaksudkan untuk merangsang indung telur. sayangnya tidak semua gurami merangsek pakan ini. Tinggal kita ngedumel sial bener sudah diurusin payah-payah nggak mau dimakan malahan pilih senthe yang gatal.
REBUSAN JAGUNG MUDA
Pipilan jagung yang direbus bisa diberikan kepada gorami untuk kesuburan indung telurnya.
PELLET (Pakan Pabrik)
Pemberian pakan dengan pelet bukan termasuk cara yang murah, tetapi apabila anda mampu, kenapa tidak mengingat protein yang dikandungnya (20-30%. Persoalannya sekarang, pellet yang dipasaran seringkali kandungan protein (dari tepung ikan), sudah dikurangi jumlahnya, sehingga hanya mengandung terigu dan minyak ikan. Daripada susah-sudah membawa contoh pelet ke laboratorium, dianjurkan beli pellet daripelbagai sumber, perhatikan pelet mana yang paling disukai gurami itulah yang terbaik. Hasil penelitian tahun 1981 oleh Sri Hatimah di Kolam Depok menyimpulkan ada perbedaan penambahan bobot antara pelet apung dengan pelet kelem (tenggelam). Pelet apung sudah ditambah zat additive agar bisa berbobot lebih ringan dan mengambang di air. Sedangkan pelet “kelem” lebih menekankan kandungan gizi pakan sehingga untuk pendederan gurami pelet kelem lebih disukai.
Voer ayam Petelor atau Pedaging.
Bila pelet susah didapatkan, beberapa peternak mencampurkan Voer ayam pedaging ataupun ayam petelor (tergantung kebutuhan).
DEDAK
Dedak halus, bahasa lokal “lunte” yang sudah diseduh dengan air panas disukai gurami. Petani Purwokerto malahan menambahkan 2 butir telur bebek untuk memperbaiki mutu telur gurami. Kalau anda beli dedak setelah diseduh air panas masih belum pengket maka dedak itu bukan yang diinginkan. Cara pemberian dedak tidak boleh dilemparkan langsung ke kolam, cari jaring bekas karung cabai yang bentuknya berlubang, lalu bentangkan diempat sudutnya. Taruh dedak diatas jaring sampai jaring menyentuh permukaan air, maka gurami akan berdatangan menarik pakan dari bawah.
ULAT HONGKONG atau mealworm (mahal)
Jenis ulat ini sudah populer di tanah air, beberapa peternak di Indonesia berhasil membudidayakannya. 
DAUN GELETAK

misih belon tahu nama indonya, apalagi latin.
DAUN MURBEI

Sumbangan petani Yogya
 
NASI 
JAJAN PASAR
Jajan pasar disini maksudnya sisa-sisa tukang sayur di pasar, ketimbang membusuk di TPA, maka potongan sayuran termasuk ulat didalamnya bisa dimanfaatkan sebagai pakan Gurami kita.
POSTAL
Pakan yang paling populer di kalangan petani karena murah. Pada dasarnya postal adalah pupuk kandang (unggas) yang kering, sehingga bisa dilihat campuran antara sekam padi, kotoran, dedak, voer dsb. Postal selain disukai ikan gurami kecil, juga disukai nyamuk AGAS yang nantinya akan meletakkan telur pada kotoran tersebut. Telur yang menetas akan menjadi jentik-jentik (cuk) berwarna merah karena mengandung Haemoglobin. Jentik-jentik ini kelak dinamakan cacing darah. Agak ngaco memang.
SERANGGA SEPERTI JANGKRIK, BELALANG
Saya baru tahu belakangan ini bahwa rumput-rumputan hijau yang tumbuh sekitar dinding kolam (tanah) memiliki fungsi multiple. Pertama untuk mencegah longsornya tebing kolam, kedua memandang rumput hijau royo-royo dengan tetesan embun berkilauan bak berlian, weleh weleh bagi saya ini nikmat. Apalagi bau rumput segar menerpa hidung, bukan main segarnya.
Suatu pagi sambil melihat keadaan nyilet saya yang sedang rakus-rakusnya makan pelet “22L” saya melihat suatu gerakan secepat kilat. Saya amati ternyata beberapa gurami nyilet sedang melompat untuk menyambar belalang-belalang kecil yang sedang bermain diantara rerumputan dipinggir kolam. Untuk alasan yang sama beberapa petani kabarnya kalau musim laron malahan mematikan penerangan dirumahnya (termasuk menyetop nonton tersanjung 6 maupun F4) dan menyalana penerangan disekitar kolam agar laron masuk kekolamnya.
Bagaimana dengan Kecoa?
Kalau di rumah saya menemukan kecoa biasanya saya injak sebelum diberikan kepada gurami. Ini juga tidak membutuhkan beberapa detik sebelum sang kecoa yang
malang masuk kemulut gurami.
 
Gurami Suka Sangit Tanah 
Soal bertani atau beternak, masyarakat di kampung bisa jadi lebih pintar. Terutama dalam memanfaatkan sumber daya alam.
Menurut penjaga kolam ikan kami, “Dalam memelihara ikan gurami, kalau dolar manjatnya tinggi bener, kita beri saja pakan daun talas (senthe), kalau pakai pakan pabrik (pelet), bisa bangkrut.”
Salah seorang yang sering membantu merawat kolam adalah Rojali, yang juga penggembala kerbau orang tuanya. Namun, jangan bayangkan ia duduk di punggung kerbau sambil meniup seruling. Serulingnya sudah diganti gamewatch.
Rojali banyak “menularkan” ilmunya. Mulai teknik memberi makan gurami, menetaskan telurnya, mengamati perilaku gurami yang berahi, sekaligus acara kawin ikan. Katanya, “Gurami akan berperilaku romantis kala bulan purnama.”
Ia pun ahli menyiapkan wewangian perangsang libido gurami. Caranya, kolam dijemur sampai retak dasarnya, sehingga kalau terkena air akan menimbulkan bau sangit seperti hujan rintik kala kemarau. “Gurami suka bau sangit tanah kering,” ujarnya.
Ia pun tak kerepotan saat akan menangkap gurami. Cukup dengan meng-obok-obok air kolam plus memasukkan daun pisang kering (klaras), gurami seperti terhipnotis dan patuh saja dibopong, ditelentangkan, atau dipindah ke kolam lain. Di tangannya, gurami berbobot 4 – 5 kg per ekor berubah jinak seperti kucing peliharaan.
Selain gurami, Rojali pun tak keder menggembala kerbau gemuknya, meski sering ditanduk. “Kerbau saya selalu mau berjalan di depan. Kalau saya yang di depan, ia ngambek.”

0 coment:

 
;