Karena cinta merupakan fitrah isi hati maka perasaan cinta tumbuh bersamaan dengan berfungsinya hati sebagai instrumen psikologis. Ada orang yang cepat dewasa, kebanyakan normal, tetapi ada juga yang lambat. Dalam usia 8-10 tahun, samar-samar perasaan cinta kepada lawan jenis sudah muncul meski selalu dibantah. Pada masa puber pertama, ( 15-17 tahun) perasaan cinta itu selalu muncul dan mencari-cari obyek. Anak usia puber yang belum menemukan lawan jenis sebagai obyek cintanya akan didera rasa gelisah secara terus menerus. Akan tetapi ketika menemukan obyek cintapun bukan berarti hatinya menjadi tenteram, karena cinta pada masa puber bagaikan api yang menyala atau ombak yang selalu menggulung. Cinta puber sangat membara tetapi belum "duduk", oleh karena itu ia juga mudah putus dan mudah berganti. Ia indah, menggoda, tetapi juga penuh gejolak. Jarang sekali cinta puber yang berakhir dengan pernikahan.Pasca puber pertama, sekitar usia 21-25, perasaan cinta yang muncul sudah merupakan perasaan yang mapan. Ia muncul bisa oleh pandangan pertama, bisa juga karena pergaulan setiap hari. Cinta Pandangan PertamaCinta pandangan pertama biasanya dipicu oleh bertemunya unsur daya tarik tertentu dan selera tertentu. Daya tarik itu bisa oleh sosok utuh seseorang, bisa juga oleh lirikan maut , bisa oleh senyumannya yang sangat menawan, bisa juga oleh suaranya yang sangat merdu atau perilaku khas dari orang itu yang sangat mengesankan, daya tarik khas mana kemudian bertemu dengan orang yang memiliki selera khas pula. Cinta tidak bisa dianalisa secara ilmiah, karena cinta bukan bagian dari ilmu, tetapi bagian dari rasa. Sebagaimana sulit menerangkan rasa manis gula, demikian juga sulit menguraikan gemuruh cinta. Bagi orang yang sudah merasakan manisnya gula, meski ia tidak sanggup menguraikan secara ilmiah, tetapi manisnya gula sudah menjadi "haqqul yaqin" yang tidak tergoyahkan oleh argumen apapun yang mengatakan bahwa gula tidak manis. Demikian juga orang yang telah merasakan manisnya cinta, ia tak pernah mau mendengar penilaian orang lain yang berdasar analisa.Cinta pandangan pertama biasanya tulus, murni dan tidak berkonotasi sex. Adapun daya tarik bibir merekah, kening licin, pinggul, belahan dada, betis dan sebagainya bukanlah daya tarik yang memanggil cinta pandangan pertama, tetapi lebih pada daya tarik seksual.Cinta Karena BiasaPerasaan cinta juga bisa tumbuh karena berlangsungnya komunikasi yang lama, misalnya cinta yang tumbuh antara dua orang yang kuliah bersama, atau antara teman sekerja, atau teman seperantauan, teman sependeritaan, atau bahkan antara anak majikan dengan pembantu rumah tangganya. Bisa juga terjadi dua orang yang tadinya saling membenci, setelah bergaul lama berubah menjadi saling mencinta. Mengapa ? pergaulan yang lama, terutama pergaulan senasib dan sependeritaan akan memunculkan karakter yang sesungguhnya dari seseorang, apakah orang itu penuh pengertian, atau jujur, atau setia atau sebaliknya. Pengenalan dalam kehidupan keseharian dalam waktu lama akan mengubah pengenalan kognitip menjadi pengenalan afektip sehingga jika seseorang sudah dikenali karakternya sebagai orang yang menawan hati maka kesejukan, keceriaan, ketenangan akan terasa dalam kebersamaan. Sebaliknya perasaan kehilangan dan kesepian akan muncul jika berpisah, dan jika masih harus menunggu, rasa rindu mendera hatinya. Proses sikologis itulah yang mengukir hati mereka berdua dalam keindahan perasaan, dan selanjutnya dalam diri masing-masing terbangun imajinasi masa depan yang penuh harapan. Tumbuhnya cinta karena biasa juga bisa terjadi antar orang yang sering bersurat-suratan, sering telpon-telponan, sering chatting-chattingan , meski antara keduanya belum pernah bertatap muka, karena suara maupun ungkapan kata-kata bisa menembus hati hingga tertanam cinta.Ilham CintaPerasaan cinta juga bisa tumbuh melalui ilham. Yang dimaksud dengan ilham di sini adalah suatu gagasan yang tiba-tiba tertanam kuat di dalam hati. Ilham seperti ini bisa didahului oleh pertemuan, oleh pengenalan ide melalui bacaan, bisa juga oleh mimpi. Seorang gadis tiba-tiba jatuh cinta kepada seorang pemimpin sesaat setelah ia melihat bagaimana pemimpin itu pidato, dan sejak itu sang pemimpin tak pernah bisa hilang dari hatinya, mendominir seluruh cita rasanya, malam menjadi impian, siang menjadi kenangan. Ada juga seorang pembaca buku atau novel, sesungguhnya ia telah lama membaca buku itu, menyukai dan mengagumi tulisannya hingga pada suatu ketika tiba-tiba perasaannya mengkristal menjadi cinta, cinta kepada penulisnya, meski ia belum pernah berjumpa dengannya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 coment:
Posting Komentar