Sesuai
dengan usia pertumbuhan seekor gurami, pakan akan dibicarakan menurut
usia seekor ikan. Dengan tidak mengenyampingkan unsur murah dan mudah.
Gurami baru menetas tidak perlu pakan.
0-10 Hari tidak makan
Betul, tidak ada biaya yang dikeluarkan
tatkala Gorami anda baru menetas lalu menunggu pertumbuhan ekor,
kemudian mata dan bagian tubuh lainnya. Waktu yang diperlukan masa dari
larva menjadi ikan mini imut ini sekitar 10-14 hari. Selama menunggu
gurami menjadi besar, tugas peternak ikan adalah membuang permukaan air
dari lemak, cangkang telur (sulit dilihat mata telanjang), telur yang
tidak menetas. Petugas di Gajahsora membuang telur yang busuk yang
berada di baskom penetasan dengan menggunakan rumput atau lidi yang
ditekuk. Selama berada dalam waskom ataupun paso plastik, Kebutuhan
hidupnya disubsidi oleh kantung telur yang memang bawaan lahir.
Syaratnya dia harus tidur tertelentang dengan perut diatas. Lha kalau
ada yang bilang ikan umur dua hari sudah harus diberi makan, maka saya
garuk-garuk kepala, cara makannya bagaimana sebab mulutnya pun belum
terbentuk sempurna. Tapi ada yang bilang sejak ikan mulai berenang, ia
sudah mulai diperkenalkan pakannya sekalipun sebagian kantong telurnya
sudah menipis.
10-14 HARI
Ukuran
hari adalah patokan belaka, kalau anda melihat anak ikan sudah
mengempis kantong telurnya, posisi badannya seperti merangkak dengan
perut di bawah dan berenang kian kemari mencari umpan lezat itulah yang
dicari, maka telah tiba saatnya untuk memberi pakan, ikan mulai
dicemplungkan ke hapa (kelambu berbentuk plastik yang mengurung ikan
agar tidak dimangsa oleh hama).
Hapa ialah jaring plastik yang dipasang di kolam untuk memperkenalkan
ikan dengan kehidupan sebetulnya. Bahan hapa dibuat sedemikian rupa
sehingga plangton seperti moina (kutu air) bisa masuk, dan dilahap oleh
anak gurami. Tapi usia 6 hari ikan saya sudah mulai diperkenalkan cacing
rambut.
Untuk kebutuhan protein, bisa diberikan sejenis udang renik yang masih sederhana namanya “Moina”. Para
ahli memperdebatkan antara Moina dan Daphina, tapi petani ikan enteng
menyebut “kutu air” lantaran bentuknya yang kecil, transparan dengan
kaki-kaki pengait persis kutu kepala. Tapi ini tidak ada hubungannya
dengan Salep Cap Kaki Tiga.
Kutu
air selalu tersedia di perairan, kalau anda menggunakan air ledeng di
akuarium anda, kutu air terpaksa harus didatangkan. Tapi kebetulan
ditempat kami lingkungannya mudah untuk mendapatkan kutu air. Supaya
masa kutu mau berkumpul, lalu terkonsentrasi disuatu tempat, dia
diimingi dengan kemerdekaan makan “tembelek” sepuasnya.
Untuk
itu petani memberikan pupuk kandang basah yang dibungkus dalam karung
goni dan ditaruh disudut-sudut kolam. Begitu terkena air, maka tembelek
yang sudah busuk, menjadi lebih membusuk. Dan saat itulah udang renik
“moina” jantan dan “moina-lisa” datang dan dimangsa oleh ikan kita.
Kalau
anda mau menyaksikan munculnya kutu air, itu sekitar jam 06.30-08.30
dimana konsentrasi terbesar muncul ke permukaan membentuk koloni seperti
kabut di air. Kutu air dipanen dengan menggunakan serokan yang terbuat
dari kain yang halus, agar mereka tahan dibawa jauh, biasanya dimasukkan
potongan es kedalam plastik sebelum diajak bepergian. Dengan memberikan
kutu air, maka jika sisa pakan tidak menjadi busuk melainkan ikut
berenang kesana kemari bersama ikan. Di Singapura, kotoran ternak dari
beberapa peternakan di gelontor dalam suatu kolam raksasa, dimasukkan
air yang mengandung bibit kutu air, lalu kolam kotoran dibiarkan
beberapa hari agar kutu air bisa berkembang biak. Saat itu air kolam
dipompakan kekolam lain yang didalamnya sudah ada perahu bermotor dengan
jaring halus, bila perahu bermotor ini berjalan hilir mudik sambil
menebarkan jaring, maka berkilo-kilo kutu air bisa dipanen.
Kutu
Air juga bisa mengandung virus, sehingga harus diambil dari sumber yang
layak dipercaya. Beberapa peternakan “elite” bahkan menggunakan sumber
pakan pabrik yang namanya artemia, sejenis udang laut.
KUNING TELUR
Saya
mengadopsi cara pemberian pakan dengan kuning telur ini menurut tutur
tinutur dari para peternak ikan hias. Rebuslah sebuah telur bisa bebek,
bisa ayam. Lalu ambil kuning telurnya seperduapuluh bagian. Letakkan
potongan kuning telur tadi kesebuah kain. Lipat kain seperti membungkus
sesuatu dan peras kain beserta telur didalamnya sehingga sebagian telur
keluar disela jalinan kain. Gantung makanan ini dekat anak ikan.
Gantilah pakan ini beberapa hari kemudian supaya tidak membusuk.
(updated 29.1.01)
14 hari sampai 3 bulan. Makannya es-cacing dan cacing sutra
Kalau
karena satu, dua tiga atau banyak hal ternyata tembelek ayam yang di
kampung saya diberi nama pupuk “Rambo” sedang susah didapat, peternak
menggunakan pupuk kandang kering yang baunya sedikit tidak menyengat
namanya “postal”. Ujutnya adalah sisa pakan dari peternakan ayam buras
yang sudah bercampur dedak, sekam, kotoran ayam, bulu ayam dan tidak
lupa tanah liat. Postal ini ditebarkan di kolam yang nantinya akan
mengundang kutu air dan “nyamuk kebun.”
Armada
nyamuk inilah yang nantinya mengapung diatas kotoran ayam yang terapung
karena sudah kering, lalu bertelur disela-sela kotoran. Telur akan
berubah menjadi jentik jentik yang warnanya merah darah, ukurannya
sebesar cacing (kurang dikit), sehingga orang menamakannya “cacing
darah”. Entah mengapa para supplier pakan yang diimport dari Taiwan
ini, menamakannya “cacing es”. Jual beli cacing es persis seperti orang
jual es krim, para supplier menyediakan Freezer yang isinya cacing
beku. Satu lempeng beratnya 1 ons, dan saat itulah pakan moina mulai
ditinggalkan dan berganti cacing es.
Secara
bertahap, ikan mulai diintrodusir pelet halus. Dengan kebaikan para
Taiwaneese inilah para peternak ikan Gurami dalam akuarium bisa memulai
usahanya.
CACING SUTRA-
Pakan
hidup ini didapatkan di beberapa warung ikan hias, biasanya mereka di
pasok oleh bocah-bocah yang menyerok cacing-cacing ini di got-got.
Kelihatannya tidak ada hubungan antar jenis cacing ini dengan salah satu
merek alat KaBe. Cacing sutra juga mempunyai potensi pembawa virus. Di
Parung, beberapa orang mengais rejeki dengan berjualan cacing sutra atau
cacing rambut ini. Kalau anda datang ke tempat penampungan pada pagi
hari, jawabannya pasti “ntar zohor datang,” rupanya bisnis ini laku
keras. Kalau burayak gurami anda ingin dipelihara di kolam batu atau
akuarium, maka cacing hidup ini adalah alternatif untuk pakan burayak
usia 6 hari. Apalagi sifat cacing ini hidup di air jernih, jadi tidak
membusuk dan tidak kuatir overfeed.
Diatas 3 bulan pilih salah satu dibawah ini:
ULAT, RAYAP, TELOR SEMUT (kroto), SERANGGA
Variasi
makanan ini sangat digemari oleh ikan Gurami. Laron, anjing tanah,
jangkrik, belalang akan disantapnya tanpa bekas. Sementara rayap bisa
dicari dibawah pohon yang lapuk, bambu lapuk.
SAYURAN BERDAUN LEMBUT
Meningkat dewasa, Gorami bisa diberikan daun kangkung (Ipomoea aquatica), genjer, daun pepaya (kurang suka), daun keladi ular, daun singkong (kurang suka), daun keladi senthe. Sebetulnya inilah menu utama Gurami sehingga berat biomas 100 kilo maka pakan yang dibutuhkannya perhari adalah 1 kilogram.
KELADI BAGONG – kalau keladi tikus lain lagi manfaatnya
Ada
sejenis tanaman yang kami sendiri tidak tahu namanya. Tanaman ini
terdiri dari tiga cabang, menjalar di pinggiran sungai, dan menyukai
hidup dekat pohon tempat ia bisa melekatkan akarnya yang mirip
SaweriGading. Karena daunnya terdiri 3 helai, maka para pere-reka
memvisualisasikan dua helai diatas seperti telinga “celeng” dan satu
helai lainnya seperti moncong celeng, maka jadilah daun ini sebagai
keladi babi. Persoalan utama, penduduk negeri ini kalau mendengar
sesuatu berbau B2, langsung sumbu pendeknya aktip. HARAM!, sekalipun
cuma nama. Tapi apa mau dikata, memang namanya ya itu. Saya tidak bisa
menggantinya dengan keladi Unta.
Tapi seperti manusia merekapun kadang bosan dengan menu yang sama. Sebaiknya berikan sampai Gurami kelihatan malas menyantapnya.
Cuma,
ada juga keladi yang rada keluar “pakem” itu yang namanya “keladi
tikus” sering dinamakan bira kecil, panta susu, ileus, ki babi,
trenggiling mentik, gofu sepa. Saudara serumpun kita di Malaysia
sebagai rodent tuber atau bahasa latinnya Typhonium flagelliforme.
Keladi ini dipakai para herbalis untuk menyembuhkan kanker, atau
mengobati koreng.
KECAMBAH
Gurami
sangat doyan kepada kecambah kacang kedelai (tauge), kecambah padi.
Pemberian ini dimaksudkan untuk merangsang indung telur. sayangnya tidak
semua gurami merangsek pakan ini. Tinggal kita ngedumel sial bener
sudah diurusin payah-payah nggak mau dimakan malahan pilih senthe yang
gatal.
REBUSAN JAGUNG MUDA
Pipilan jagung yang direbus bisa diberikan kepada gorami untuk kesuburan indung telurnya.
PELLET (Pakan Pabrik)
Pemberian
pakan dengan pelet bukan termasuk cara yang murah, tetapi apabila anda
mampu, kenapa tidak mengingat protein yang dikandungnya (20-30%.
Persoalannya sekarang, pellet yang dipasaran seringkali kandungan
protein (dari tepung ikan), sudah dikurangi jumlahnya, sehingga hanya
mengandung terigu dan minyak ikan. Daripada susah-sudah membawa contoh
pelet ke laboratorium, dianjurkan beli pellet daripelbagai sumber,
perhatikan pelet mana yang paling disukai gurami itulah yang terbaik.
Hasil penelitian tahun 1981 oleh Sri Hatimah di Kolam Depok menyimpulkan
ada perbedaan penambahan bobot antara pelet apung dengan pelet kelem
(tenggelam). Pelet apung sudah ditambah zat additive agar bisa berbobot
lebih ringan dan mengambang di air. Sedangkan pelet “kelem” lebih
menekankan kandungan gizi pakan sehingga untuk pendederan gurami pelet
kelem lebih disukai.
Voer ayam Petelor atau Pedaging.
Bila pelet susah didapatkan, beberapa peternak mencampurkan Voer ayam pedaging ataupun ayam petelor (tergantung kebutuhan).
DEDAK
Dedak
halus, bahasa lokal “lunte” yang sudah diseduh dengan air panas disukai
gurami. Petani Purwokerto malahan menambahkan 2 butir telur bebek untuk
memperbaiki mutu telur gurami. Kalau anda beli dedak setelah diseduh
air panas masih belum pengket maka dedak itu bukan yang diinginkan. Cara
pemberian dedak tidak boleh dilemparkan langsung ke kolam, cari jaring
bekas karung cabai yang bentuknya berlubang, lalu bentangkan diempat
sudutnya. Taruh dedak diatas jaring sampai jaring menyentuh permukaan
air, maka gurami akan berdatangan menarik pakan dari bawah.
ULAT HONGKONG atau mealworm (mahal)
Jenis ulat ini sudah populer di tanah air, beberapa peternak di Indonesia berhasil membudidayakannya.
DAUN GELETAK
misih belon tahu nama indonya, apalagi latin.
misih belon tahu nama indonya, apalagi latin.
DAUN MURBEI
Sumbangan petani Yogya
Sumbangan petani Yogya
NASI
JAJAN PASAR
Jajan
pasar disini maksudnya sisa-sisa tukang sayur di pasar, ketimbang
membusuk di TPA, maka potongan sayuran termasuk ulat didalamnya bisa
dimanfaatkan sebagai pakan Gurami kita.
POSTAL
Pakan
yang paling populer di kalangan petani karena murah. Pada dasarnya
postal adalah pupuk kandang (unggas) yang kering, sehingga bisa dilihat
campuran antara sekam padi, kotoran, dedak, voer dsb. Postal selain
disukai ikan gurami kecil, juga disukai nyamuk AGAS yang nantinya akan
meletakkan telur pada kotoran tersebut. Telur yang menetas akan menjadi
jentik-jentik (cuk) berwarna merah karena mengandung Haemoglobin.
Jentik-jentik ini kelak dinamakan cacing darah. Agak ngaco memang.
SERANGGA SEPERTI JANGKRIK, BELALANG
Saya
baru tahu belakangan ini bahwa rumput-rumputan hijau yang tumbuh
sekitar dinding kolam (tanah) memiliki fungsi multiple. Pertama untuk
mencegah longsornya tebing kolam, kedua memandang rumput hijau royo-royo
dengan tetesan embun berkilauan bak berlian, weleh weleh bagi saya ini
nikmat. Apalagi bau rumput segar menerpa hidung, bukan main segarnya.
Suatu
pagi sambil melihat keadaan nyilet saya yang sedang rakus-rakusnya
makan pelet “22L” saya melihat suatu gerakan secepat kilat. Saya amati
ternyata beberapa gurami nyilet sedang melompat untuk menyambar
belalang-belalang kecil yang sedang bermain diantara rerumputan
dipinggir kolam. Untuk alasan yang sama beberapa petani kabarnya kalau
musim laron malahan mematikan penerangan dirumahnya (termasuk menyetop
nonton tersanjung 6 maupun F4) dan menyalana penerangan disekitar kolam
agar laron masuk kekolamnya.
Bagaimana dengan Kecoa?
Kalau di rumah saya menemukan kecoa biasanya saya injak sebelum diberikan kepada gurami. Ini juga tidak membutuhkan beberapa detik sebelum sang kecoa yang malang masuk kemulut gurami.
Kalau di rumah saya menemukan kecoa biasanya saya injak sebelum diberikan kepada gurami. Ini juga tidak membutuhkan beberapa detik sebelum sang kecoa yang malang masuk kemulut gurami.
Gurami Suka Sangit Tanah
Soal bertani atau beternak, masyarakat di kampung bisa jadi lebih pintar. Terutama dalam memanfaatkan sumber daya alam.
Menurut
penjaga kolam ikan kami, “Dalam memelihara ikan gurami, kalau dolar
manjatnya tinggi bener, kita beri saja pakan daun talas (senthe), kalau
pakai pakan pabrik (pelet), bisa bangkrut.”
Salah
seorang yang sering membantu merawat kolam adalah Rojali, yang juga
penggembala kerbau orang tuanya. Namun, jangan bayangkan ia duduk di
punggung kerbau sambil meniup seruling. Serulingnya sudah diganti
gamewatch.
Rojali
banyak “menularkan” ilmunya. Mulai teknik memberi makan gurami,
menetaskan telurnya, mengamati perilaku gurami yang berahi, sekaligus
acara kawin ikan. Katanya, “Gurami akan berperilaku romantis kala bulan
purnama.”
Ia
pun ahli menyiapkan wewangian perangsang libido gurami. Caranya, kolam
dijemur sampai retak dasarnya, sehingga kalau terkena air akan
menimbulkan bau sangit seperti hujan rintik kala kemarau. “Gurami suka
bau sangit tanah kering,” ujarnya.
Ia
pun tak kerepotan saat akan menangkap gurami. Cukup dengan
meng-obok-obok air kolam plus memasukkan daun pisang kering (klaras),
gurami seperti terhipnotis dan patuh saja dibopong, ditelentangkan, atau
dipindah ke kolam lain. Di tangannya, gurami berbobot 4 – 5 kg per ekor
berubah jinak seperti kucing peliharaan.
Selain
gurami, Rojali pun tak keder menggembala kerbau gemuknya, meski sering
ditanduk. “Kerbau saya selalu mau berjalan di depan. Kalau saya yang di
depan, ia ngambek.”