21 Januari, 2009

Stres Kerja Dapat Membunuh...??

Pekerjaan benar-benar dapat membunuh anda! Demikian hasil suatu studi yang memberi bukti paling kuat mengenai bagaimana stres di tempat kerja meningkatkan resiko serangan jantung dengan mengganggu sistem di dalam tubuh manusia.

Studi itu yang berlangsung lama dan melibatkan lebih dari 10 ribu pegawai pemerintah Inggris, juga menyatakan perubahan biologi yang berhubungan dengan stres mungkin memainkan peran lebih langsung dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya, kata Tarani Chandola, ahli epidemiologi di University College London.

"Ini adalah studi kemasyarakatan pertama yang berskala luas dan meneliti dampak stres yang diukur dari kehidupan pekerjaan setiap hari atas penyakit jantung," kata Chandola yang memimpin studi tersebut.

"Salah satu masalahnya ialah orang telah ragu apakah stres akibat pekerjaan benar-benar mempengaruhi seseorang secara biologi."

Sakit jantung adalah penyebab utama kematian di dunia. Penyakit tersebut disebabkan oleh penimbunan lemak yang membuatnya menjadi keras dan menghalangi urat nadi, tekanan darah tinggi yang merusak saluran darah dan beberapa faktor lain.

Para peneliti itu mengukur tingkat stres di kalangan pegawai negeri dengan mengajukan pertanyaan mengenai tuntutan kerja mereka seperti seberapa besar mereka dapat mengendalikan pekerjaan mereka, seberapa sering mereka beristirahat dan seberapa kuat tekanan waktu yang mereka hadapi selama sepanjang hari.

Tim tersebut melakukan tujuh jajak pendapat selama masa 12 tahun dan mendapati pekerja yang menghadapi stres kronis (orang yang menghadapi tekanan kuat dalam dua survei pertama) menghadapi resiko 68% lebih tinggi untuk terserang sakit jantung. Hubungannya paling kuat di kalangan orang yang berusia di bawah 50 tahun, kata Chandola.

"Studi ini menambahkan bukti bahwa hubungan sakit jantung koroner akibat stres dalam pekerjaan bersifat sebab-akibat," tulis para peneliti itu di European Heart Journal.

Perubahan biologi dan perilaku kelihatannya dapat menjelaskan mengapa stres di tempat kerja berhubungan dengan sakit jantung, kata Chandola. Salah satunya ialah pekerja yang stres tak memakan makanan yang sehat, merokok, minum dan melewati olahraga. Semua perbuatan itu berhubungan dengan sakit jantung.

Dalam studi tersebut, pekerja yang stres juga telah membuat rendah keragaman denyut jantung (tanda mengenai jantung lemah yang berfungsi tidak baik) dan tingkat cortisol yang lebih rendah, hormon stres yang memberi dorongan energi bagi reaksi berjuang atau menyerah.

Terlalu banyak cortisol yang beredar di dalam aliran darah dapat merusak pembuluh darah dan jantung, kata Chandola.

"Jika terus-menerus didera stres, sistem tekanan biologi dalam tubuh menjadi tidak normal," kata Chandola

0 coment:

 
;