12 November, 2012

New York Mewajibkan Pendidikan Seks

Siswa sekolah menengah dan tinggi di Kota New York, Amerika Serikat akan wajib mempelajari seks. Mulai tahun ini, sekolah menengah dan tinggi negeri di New York diwajibkan memasukkan pendidikan seksual dalam kurikulumnya.
Nantinya, pendidikan seksual akan mengajarkan cara menggunakan kondom dan usia yang sesuai untuk berhubungan seksual. Kebijakan terbaru ini dilakukan pemerintah kota untuk memperbaiki kualitas kehidupan remaja kulit hitam dan latin.

Menurut data statistik kota, remaja kulit hitam dan Latin lebih besar kemungkinannya mengalami kehamilan tidak direncanakan dan penyakit menular seksual. “Ini jelas berlaku (kelas) untuk semua anak laki-laki dan perempuan,” ujar Wakil Walikota untuk Kesehatan dan Pelayanan Manusia, Linda I. Gibbs.


“Ketika kami melihat kelemahan terbesar anak-anak di kota ini, remaja yang paling banyak mengalami dampak dari perilaku seksual dini dan seks tanpa kondom adalah remaja kulit hitam dan latin.


Pemerintah kota mewajibkan sekolah mengajarkan pendidikan seksual selama satu semester di kelas 6 atau 7 dan dilanjutkan kembali saat di kelas 9 atau 10. Pendidikan seksual meliputi topik anatomi, pubertas, kehamilan, dan risiko hubungan seks tanpa kondom. Fokusnya adalah membuat siswa untuk menunggu sampai cukup umur untuk bereksperimen.


Pada saat yang sama, mengetahui bahwa remaja adalah aktif secara seksual, mereka akan diajarkan tentang seks yang aman dengan harapan mengurangi kehamilan, penyakit, dan putus sekolah.


Namun, tidak semua pihak menyetujui kebijakan ini. “Kami harus menjadi jembatan antara otoritas dan masyarakat,” kata kepala sekolah menengah 142, Casimiro Cibelli. Siswa sekolah yang berlokasi di Bronx ini kebanyakan berasal dari imigran dengan latar belakang agama yang kuat dan memiliki pandangan tradisional tentang seks.


“Mudah-mudahan, kami dapat meredakan kekhawatiran mereka karena kepercayaan yang diberikan oleh mereka kepada kami,” ujar Cibelli. Sebab, di sekolah ini, mata pelajaran kesehatan hanya mengajarkan tentang gizi dan kebugaran fisik.


Pada 1980, pendidikan seksual sempat diwajibkan oleh pemerintah kota. Namun, kebijakan ini dipatahkan oleh kelompok agama dan anggota dewan sekolah. Sementara pendidikan HIV/AIDS diwajibkan masuk dalam kurikulum negara bagian pada 1987.


Pada saat itu, siswa di Kota New York menghadiri lima sesi setiap tahunnya, mulai dari TK hingga kelas 12. Siswa yang lebih muda diajarkan untuk menghindari menyentuh luka secara terbuka, sementara siswa yang lebih tua mengajarkan tentang seks, tetapi tentang pencegahan kehamilan.



Beberapa warga New York pada era tersebut mengisahkan tentang kelas yang mereka ikuti. Mereka diajarkan tentang libido dan demonstrasi bernafas menggunakan diafragma.


Selama ini, beberapa sekolah mengandalkan kelompok nirlaba atau lembaga swadaya masyarakat seperti Planned Parenthood dan Door untuk mengajarkan pendidikan seksual.

0 coment:

 
;