Wamil atau
wajib militer di korea adalah kewajiban bagi warga negara berusia
antara 18 – 27 tahun untuk menyandang senjata dan menjadi anggota
tentara. Warga wanita biasanya tidak diharuskan wamil, tetapi ada juga
negara yang mewajibkannya, seperti di Israel. Korea Selatan adalah salah
satu negara yang masih menjalankan wajib militer kepada warganya yang
berjenis kelamin laki-laki.
Tujuan Wamil adalah untuk mempersiapkan para pemuda negara tersebut dengan teknik dasar militer sehingga siap membela negaranya jika sewaktu-waktu terjadi ancaman invansi dari negara lain dan militer kekurangan pasukan.
Tujuan Wamil adalah untuk mempersiapkan para pemuda negara tersebut dengan teknik dasar militer sehingga siap membela negaranya jika sewaktu-waktu terjadi ancaman invansi dari negara lain dan militer kekurangan pasukan.
Korsel
sendiri gencar menjalankan program wajib militer ini dikarenakan
hubungannya dengan negara tetangganya, Korut, yang sampai saat ini masih
terasa hambar pasca Perang Korea yang akhirnya memisahkan kedua negara
tersebut. Pria Korea Selatan yang berumur
20-30 tahun diwajibkan mengikuti program wajib militer ini selama 2,3 –
2,5 tahun. Stress biasanya akan melanda mereka jika mendapat panggilan
untuk wajib militer.
Namun ada beberapa golongan
yang tidak diwajibkan untuk mengikuti wajib militer ini.
1. Orang cacat.
2. Ilmuan
3.
Orang yang berjasa abgi negaranya. Sehingga tim sepak bola Korea
Selatan tahun 2002 ( Ahn Jung Hwan cs ) yang berhasil masuk semi final
pada Piala Dunia tidak wajib mengikuti wamil.
4. Kriminal
5. Orang yang mengalami cedera
fisik.
6. Jika laki-laki adalah
pencari nafkah utama.
7. Sudah menikah dan tidak
memiliki anak laki-laki.
8. Jika dia anak tunggal /
hanya anak laki-laki. Hal ini untuk memastikan warisan dari keluargaatau
semacam penerus keluarga.
Nah
,dari syarat diatas tak ada tentang aktor korea bukan? So,aktor Korea
yang sehat jasmani harus ,mesti, kudu,wajib Militer.....
Ini adalah syarat umum
mengenai wajib militer di Korea namun ada kisah -kisah nyata tersendiri
mengenai wajib militer ini.
Wajib
militer memiliki dunia regulasi tersendiri di Korea. Bagi para pekerja
maka tak jarang pemilik perusahaan memberikan perlakuan khusus berupa
tetap memberikan gaji meski mereka tidak masuk. demikian pula dengan
dunia pendidikan, pihak universitas memberikan berbagai kemudahan untuk
mendukung para mahasiswa yang sedang melakukan wajib militer. Kemudahan
yang dimaksud adalah kemudahan “asli” dalam arti sesungguhnya. Mereka
memperoleh kemudahan baik berupa perlakuan birokrasi maupun jaminan
administrasi yang tidak akan menyebabkan kerugian bagi sang mahasiswa di
masa yang akan datang.
Kampus selalu menjadi titik pengecualian dalam beberapa keputusan nasional negara, termasuk perkara wajib militer . Di dalam kampus terdapat bentuk lain dari wajib militer korea. Wajah lain wajib militer ini bernama program R. T. O. C. [Reserve Officer Training Crops). program ini seperti sekolah atau training taruna di negara kita. Sebelum saya membahas ROTC lebih jauh, ingin saya sampaikan kepada sobat perbedaan atara RTOC dan wajib militer umum yang sudah pasti terdapat di luar wilayah kampus.
Bentuk umum wajib militer adalah berupa aktivitas "magang" selama 2 tahun di satuan militer tertentu. selama 2 tahun, tanpa jedah, mereka melakukan aktivitas yang tidak berbeda nyata dengan aktivitas militer sungguhan. Mereka ditempatkan dalam satuan tertentu berdasarkan semacam test kalayakan penempatan.
Merekapun
memiliki kewajiban tinggal di barak dan boleh meninggalkan satuan
dengan alasan terntentu saja. Ketika selesai "magang" mereka dapat
kembali kepada aktivitas terakhir atau bisa melanjutkan karier di dunia
militer. Seluruh alumni wajib militer akan mendapatkan pangkat 4 garis
merah di lengan mereka. Untuk opsi terakhir (bergabung dengan militer)
merupakan pilihan langkah yang dilakukan para pemuda korea.
Mereka
yang memilih ini biasanya akan lebih memilih jalur ROTC ketimbang jalur
wajib militer umum yang memang akan lebih berat secara fisik. Karena
RTOC hanya terdapat di kampus, maka para pemuda korea yang tidak
berkesempatan melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi
-universitas- tapi ingin meniti karir di dunia militer, maka mereka
tidak memiliki pilihan lain selain memulai karier melalui jalur wajib
militer bentuk umum ini.
Saya
juga melihat jikalau wajib militer semakin menjadi sedikit tidak
populer dikalangan para pemuda korea. Di satu sisi mereka merasa
terbebani [namun tidak seperti yang ditulis dalam sebuah blog, mereka
mengatakan jikalau wajib militer sudah menjadi semacam mimpi buruk bagi
pemuda korea], secara bersamaan mereka menerima konpensasi logis dari
pengorbanan selama dua tahun tersebut. Sistem senioritas yang “tegas dan
jelas” dalam komunitas bangsa korea, selain disebabkan pengaruh ruh
feodal masa lalu, juga ikut dipertahankan oleh sistem wajib militer yang
memang kental dengan nuansa hirarki senioritas ini.
Kembali
pada RTOC. Berbeda dengan wajib militer bentuk umum, RTOC memiliki
gengsi tersendiri. Para mahasiswa yang tergabung dalam RTOC bebas
berkeliaran di kampus masing-masing untuk melakukan aktivitas belajar
sebagai mahasiswa dan mengikuti pelatihan ketarunaan di masa bersamaan.
Ini mungkin menjadi salah satu alasan mengapa RTOC dapat ditemukan di
setiap kampus. Di negara non wajib militer bentuk RTOC ini diadopsi
menjadi sebuah aktivitas mahasiswa semacam RESIMEN.
Para
taruna RTOC menempuh test sebelum dinyatakan berhak untuk bergabung.
Syarat tidak berkaca mata dan tinggi minimal di negara kita mungkin
tidak menjadi salah satu syarat di korea Saya melihat banyak sekali
anggota taruna RTOC yang mengenakan kaca mata dan (meskipun tidak
banyak) memiliki tinggi badan tidak tinggi dalam standar militer negara
kita.
Namun
demikian satu hal yang menyamakan mereka, mereka memiliki bentuk tubuh
lurus dan bagus serta mengenakan seragam selama menggikuti program RTOC.
Untuk kewajiban mengenakan seragam masih belum jelas bagi saya, karena
saya masih sering melihat adik kelas mengenakan pakaian bebas ketika
mengunjungi lab di sore atau malam hari.
Para
taruna RTOC memiliki pusat pelatihan dan kantor tersendiri di kampus
mereka masing-masing. Berbeda dengan wajib militer bentuk umum, mereka
akan menjalani masa pelatihan selama 4 tahun. namun demikian alumni RTOC
akan memiliki pangkat yang lebih tinggi dari almuni wajib militer umum
dan diproyeksikan menjadi para pendidik peserta wajib militer bentuk
umum.
Alumni
RTOC memperoleh pangkat berbentuk belah ketupat berjumlah dua di lengan
mereka. Alumni RTOC memiliki kemudahan untuk mengikuti test militer
jika mereka benar-benar memiliki minat di dalam dunia militer.sudah
pasti untuk urusan fasilitas anggota RTOC akan mendapatkan fasilitas
yang berbeda dengan peserta wajib militer bentuk umum.
Cerita lainnya sesuai pengalaman seorang teman blogger dari blog sebelah ialah ada 4 tingkatan kategori dalam wamil ini dan kebetulan temannya itu masuk tingkatan nomor 1, jadi prajurit biasa yang benar-benar latihan fisik dan pegang senjata. Dia mengeluh, kenapa orangtuanya bukan golongan chaebol atau mukanya digantengin sedikit terus ikutan jadi artis sebelum masuk militer. Kan enak bisa masuk tingkat 4 yang kerjanya dibelakang meja dan punya jam luang yang lebih tak perlu capek squad jump, jam pagi, lari dll.
Cerita lainnya sesuai pengalaman seorang teman blogger dari blog sebelah ialah ada 4 tingkatan kategori dalam wamil ini dan kebetulan temannya itu masuk tingkatan nomor 1, jadi prajurit biasa yang benar-benar latihan fisik dan pegang senjata. Dia mengeluh, kenapa orangtuanya bukan golongan chaebol atau mukanya digantengin sedikit terus ikutan jadi artis sebelum masuk militer. Kan enak bisa masuk tingkat 4 yang kerjanya dibelakang meja dan punya jam luang yang lebih tak perlu capek squad jump, jam pagi, lari dll.
Pantesan
aja banyak artis-artis cowok yang ikut wajib militer milih kerja
dibelakang meja dari pada kerja dibelakang kawat duri. Karena banyak
yang protes tentang orang-orang yang bisa ambil jalan ‘aman’ masuk wajib
militer tapi punya status tingkat 4 padahal orang yang bersangkutan tak
punya masalah kesehatan, mereka pada jadi bahan gunjingan
dimasyarakat.
sebagian
orang mungkin menganggap kalau wajib militer itu mimpi buruk yang
terjadi pada masa-masa mereka seharusnya bersenang-senang, soalnya
selama 2 tahun harus di ‘karantina’ menerima pelatihan ketentaraan. Tp
Jwoong bilang dia mendapat pengalaman yang tak bisa didapat di tempat
lain. Yang tadinya dia pikir buat apa sih ikut wajib militer,
buang-buang waktu 2 tahun, harus melepas status pekerja,
siswa/mahasiswa. Tapi kalau dipikir sama saja, dia juga pasti
menghabiskan waktunya secara percuma kalau dia tidak ikut wajib
militer.
Terus apa yang dilakukan anak-anak muda yg sudah masuk militer?
Terus apa yang dilakukan anak-anak muda yg sudah masuk militer?
Pertama-tama mereka harus berhenti sekolah/dari pekerjaannya untuk sementara. Lalu mereka diharuskan mengisi formulir dimanakah mereka ingin ditempatkan, ada angkatan laut, udara atau prajurit yang membantu pasukan amerika. Tapi kebanyakan dari mereka akhirnya malah jadi tentara. Latihan dasar yang mereka terima sekitar 4 minggu di camp latihan, setelah itu mereka baru dipindah tugaskan ke satuan unit yang mereka pilih sebelumnya untuk melanjutkan sisa waktu wajib militer untuk 2 tahun ke depan.
Dan merekapun menerima gaji perbulan dan setelah selesai wajib militer, mereka masih diharuskan ikut latihan tahunan.
0 coment:
Posting Komentar